Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono bakal memecat prajuritnya, terbukti melakukan penganiayaan terhadap juniornya hingga meninggal dunia.
Hal itu imbas mencuatnya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan 6 seniornya terhadap Prada Mar Sandi Darmawan hingga meninggal dunia.
Kasus dugaan penganiayaan tersebut viral di media sosial, diketahui Prada Mar Sandi Darmawan anggota Kipan C Yonif 11 Brigif 3 Pasmar 3 Sorong.
Seperti dilansir Priangantimurnews.com dari akun Instagram jurnalmiliter, Rabu 20 Juli 2022.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Julius Widjojono membenarkan kasus tersebut yang viral di media sosial.
Pihaknya pun memastikan para pelaku penganiayaan akan diproses hukum pidana dan dipecat dari TNI.
Dia menjelaskan kronologis peristiwa penganiayaan bermula terjadi pemukulan pada Kamis 7 Juli 2022 di Barak Kompi C Yonif 11 Mar.
Waktu itu, almarhum diduga mencuri kartu ATM milik salah satu angkatan di barak Barak Kompi C Yonif 11 Mar.
Akibat kejadian tersebut, almarhum diduga dianiaya oleh para seniornya yang diketahui berjumlah 6 orang.
Semenjak peristiwa pemukulan hingga Jumat 15 Juli 2022, almarhum sempat dirawat secara intern di Barak Kompi C oleh senior-seniornya.
Akan tetapi, kondisi yang semakin memburuk, almarhum dilarikan ke BK Koarmada III lalu dirujuk ke RSAL dr Oetojo Kota Sorong.
Pada malam harinya, almarhum dievakuasi ke Ruang UGD dr Oetojo Kota Sorong dengan menggunakan mobil ambulance Pasmar 3.
Langsung ditangani oleh dokter jaga, dr Ravensca. Setelah mendapatkan tindakan medis, Sabtu malam 16 Juli 2022 Prada Mar Sandi Dermawan dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah almarhum diberangkatkan menggunakan pesawat Lion Air lalu diserahkan kepada orang tuanya.
Di Dusun Bilia'an, Desa Montok, Kecamatan Lariangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jatim.
Sedangkan keenam pelaku penganiayaan, hingga saat ini masih dalam penyelidikan oleh POMAL Lantamal XIV Sorong.
Kasal Laksamana Yudo Margono selalu menekankan dan mengintruksikan kepada seluruh prajurit TNI AL agar tidak Iagi melakukan kekerasan terhadap juniornya. ***
