“Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam secara taraddudi atau shuttle dengan total layanan mencapai 89.760 putaran,” ujarnya.
Ketiga, Transportasi Masyair. Yaitu, transportasi yang disiapkan untuk mobilisasi jemaah haji Indonesia selama fase puncak haji. Secara umum, jemaah diberangkatkan dari hotel di Makkah pada 8 Zulhijjah menuju Arafah.
Setelah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah, jemaah diberangkatkan ke Muzdalifah. Selanjutnya, dari Muzdalifah jemaah diantar ke Mina. Setelah menginap beberapa malam, jemaah dibawa kembali ke hotel di Makkah.
“Total ada 1.927 trip perjalanan transportasi Masyair yang mengantar jemaah dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan kembali lagi ke Makkah,” katanya.
Baca Juga: Inilah Biodata dan Sosok Ali Shaleh Alhuraiby, Yang Menikahi Putri Anies Baswedan
Subhan mengatakan, apabila dalam situasi normal persiapan haji biasanya sudah dilakukan sejak bulan Rabiul Awal. Namun untuk tahun ini kepastian jumlah jamaah haji di dapat pada pertengahan bulan Ramadhan sehingga hanya mempunyai waktu hanya 37 hari saja.
“Tahun ini kepastian kuota baru didapat pada pertengahan Ramadan. Waktu yang tersedia untuk persiapan hanya sekitar 37 hari. Alhamdulillah, semua bisa disiapkan dan proses penyelenggaraan haji hingga hari ini berjalan lancar,” katanya.***