Menggemparkan! Hasil Autopsi Kedua Brigadir J, Posisi Otak Bergeser ke Tempat Lain, Inilah Faktanya

- 1 Agustus 2022, 19:59 WIB
 ilustrasi autopsi Brigadir J/ Gorontalo.com
ilustrasi autopsi Brigadir J/ Gorontalo.com /

PRIANGANTIMURNEWS – Kasus kematian Brigadir J yang masih menjadi misteri dan sorotan publik sedang tahap penyelidikan.

Kasus kematian Brigadir J secara resmi sudah diambil alih ke Bareskrim Polri di Mabes bukan lagi di tangan Polda Metro Jaya.

Menurut Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo agar lebih mudah melakukan manajemen penyelidikannya.

Baca Juga: Platform Overwatch dan Warcraft, Battle.net Telah Daftar PSE, Steam dan Epic Games Gimana?

Sedangkan menurut Susno Duadji yang menjadi hambatan terkuatnya adalah hambatan psikologis karena kejadiannya terjadi di rumah seorang jenderal penjabat Polri yang punya jabatan yang sangat strategis.

Meski Presiden Joko Widodo sudah mengungkapkan mengenai kasus untuk dibuka secara transparan dan sejujur-jujurnya.

Tetapi masyarakat menduga ada beberapa data mungkin di bawahnya yang terlihat tidak begitu linear karena menemukan banyak kendala-kendala.

Baca Juga: Kendarai Sepeda Motor, Bupati Pangandaran Hadiri Pelepasan Pawai Ta'aruf

Dikabarkan pernyataan yang disampaikan dari tim kuasa hukum dari keluarga Brigadir J bahwa pada saat dilakukan autopsi ke dua tim dari Brigadir J mengutus dua tenaga kesehatan yang mendampingi selama proses autopsi.

Ternyata ada salah satu hal yang ditemukan mengenai otak dari Brigadir J ternyata tidak diletakkan di lokasi semestinya yaitu di kepala.

Dugaannya otak Brigadir J diletakkan di perut atau dibagian tubuh lainnya.

Menurut dokter ahli forensik, harusnya setelah dokter melakukan autopsi ke korban, harusnya dikembalikan atau diletakkan ke tempat semula.

Baca Juga: Pimred Kabar Tegal, Lazarus Sandya Wella Dilaporkan Hilang

Tetapi ada kemungkinan jika yang dikatakan dari tim kuasa hukum adalah benar berarti waktunya terburu-buru banget dokter autopsinya langsung saja dimasukkan kembali ke tubuhnya walaupun tidak di lokasi semestinya.

Di sini perlu adanya kejujuran dari tim autopsi yang pertama, kenapa hal seperti ini bisa terjadi?

Seandainya dokter autopsi tidak meletakkan otak dari Brigadir J di tempat semestinya itu akan menjadi sebuah tanda tanya besar. Kenapa bisa terjadi hal seperti itu?

Karena kita ketahui juga bahwa Brigadir J ini meninggalnya hari Jumat kemudian di hari Minggu itu sudah diserahkan jenazah ke Jambi artinya butuh waktu yang cukup singkat sekali tetapi ada hal yang wajar.

Baca Juga: Pemda Pangandaran Kembali Laksanakan Vaksinasi, Bupati Jeje: Tidak Ada Kasus Covid-19 jadi Warga Terlena

Menurut dokter forensik bahwa autopsi pertama itu biasanya dilakukan beberapa jam saja kecuali kalau untuk yang tubuh autopsi yang sudah dimutilasi pasti akan sulit sekali.

Dan ini juga terbukti pada autopsi kedua dilakukan hanya beberapa jam saja.

Kemudian pak Mahfud MD mengungkapkan mengenai autopsi itu dibuka datanya ke media masa juga ke publik.

Karena selama ini selalu dicekoki bahwa hasil autopsi itu harus disampaikan hanya untuk penyidik dan tidak boleh dibuka.

Tetapi menurut Mahfud MD aturan yang benar adalah hasil autopsi harus dibuka kalau diminta oleh Hakim tetapi juga tidak ada pelarangan untuk dibuka ke publik, apalagi hasil autopsi ini disorot oleh publik.***

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x