Mereka menyusun rencana rekayasa kematian Brigadir J Ferdy Sambo lebih bebas dari hukum Ia menjelaskan Ferdy Sambo dan Fahmi menyusun berbagai skenario mulai dari aksi frontal sehingga motif penghilangan barang bukti berupa pembersihan lokasi kejadian hingga pencopotan CCTV juga bagian dari rencana mereka.
Setelah skenario itu dirasa matang sadis lampu lantas melapor kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dia menjelaskan dua anak buahnya Brigadir RR dan Bharada E terlibat aksi konfrontasi.
Fahmi Alamsyah bantah terlibat dalam tuduhan sebagai pihak yang menyusun skenario Polisi vs Polisi tersebut dibantah Fahmi Alamsyah.
Fahmi menyatakan bahwa dirinya tidak berada di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi kejadian berikutnya ia hanya dimintai bantuan oleh Ferdy Sambo untuk menyusun draf revisi list bagi media.
Ia menyatakan ya diminta Ferdy Sambo bukan menyusun skenario Polisi vs Polisi Fahmi mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo mengetahui kematian Brigadir J tewas.
Lantas menyarankan Ferdy Sambo agar menggelar konferensi pers sesegera mungkin selamatlah baiknya pada 11 Juli 2022 sore sebab Ia menyadari sensitifnya kasus ini Fahmi pun menyayangkan nampaknya terseret info berita media yang dinilai yang seakan memposisikan dirinya menyusun skenario tersebut.
Fahmi Alamsyah undur diri, setelah adanya rentetan desakan di grup WhatsApp kolega diduga sesama penasihat ahli Fahmi akhirnya memutuskan mengundurkan diri pernyataan itu diumumkannya pada Selasa 9 Agustus 2022 siang tepat sebelum Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menggelar konferensi pers.
Ia menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pemufakatan berencana pembunuhan Brigadir J minta atau dipaksa mundur Saya berencana mundur sebagai penasihat ahli bidang komunikasi publik tulis Fahmi dalam grup Whatsapp tersebut.