Memanas!! Kamarudin Simanjuntak Menduga Ferdy Sambo Sogok Sejumlah Lembaga untuk Lancarkan Skenario Buruknya

- 16 September 2022, 13:08 WIB
Kamarudin Simanjuntak sebut Ferdy Sambo telah menggelontorkan sejumlah uang untuk menyogok beberapa lembaga.
Kamarudin Simanjuntak sebut Ferdy Sambo telah menggelontorkan sejumlah uang untuk menyogok beberapa lembaga. /YouTube/Seputar Indonesia/

PRIANGANTIMURNEWS- Kamarudin Simanjuntak, menyebut narasi isu adanya pelecehan seksual dihembuskan Ferdy Sambo dengan mengguyur uang ke sejumlah lembaga.

Pernyataan Kamarudin Simanjuntak muncul setelah sejumlah lembaga memberikan rekomendasi adanya dugaan pelecehan seksual dialami Putri Candrawati oleh Brigadir J.

Hal tersebut membuat perjuangan keadilan untuk keluarga Brigadir J makin berliku dan panjang.

Baca Juga: Melvin Platje Berulah! Sindir Habis-Habisan Nick Kuipers! Cek Faktanya

Kamarudin menduga isu pelecehan seksual itu sengaja dihembuskan untuk melindungi tersangka utama pembunuhan Brigadir J, yaitu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kamarudin menduga telah mengguyur dana ke sejumlah lembaga untuk menghembuskan narasi atau isu adanya pelecehan seksual terhadap istrinya Putri Cendrawati.

Meskipun tidak menyebut nama lembaganya, Kamarudin meminta pihak-pihak yang sebelumnya diduga menerima amplop dari pihak Ferdy Sambo agar diperiksa.

Baca Juga: Berita Manchester United: Jadon Sancho Yang Berhati Emas, Dedikasikan Golnya Untuk Seorang Fans Cilik!

"Kan sudah ada LPSK yang mengakui disodorkan amplop, dan ditolaknya", kata Kamarudin di Jakarta Rabu 14 September.

Nah bagaimana dengan lembaga-lembaga yang lain, ini hal serius, makanya harus diperiksa.

Kamardin menjelaskan soal pelecehan seksual itu awalnya disebut terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Link Live Streaming Lycoris Recoil Episode 12, Aksi Chisato yang Makin Seru

Bahkan kasus tersebut sempat naik ke penyidikan, tetapi dihentikan karena tidak ditemukan bukti dan tindak pidana di lokasi itu.

"Sekarang pindah ke Magelang, itu sudah sangat jauh, ini skenario baru lagi", ujar Kamarudin.

Kalau dari Duren Tiga ke Duren Lima, mungkin masih masuk akal, bisa jadi karena salah hitung durennya, ucapnya.

Sebelumnya soal adanya upaya suap, pihak Ferdy Sambo diketahui pernah memberikan amplop coklat cukup tebal kepada petugas LPSK.

Baca Juga: Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik Ungkap Ferdy Sambo Memiliki Masalah Kejiwaan

Peristiwa pemberian amplop kepada petugas LPSK itu terjadi di kantor Propam Polri pada 13 Juli 2022.

Wakil ketua LPSK, Edwin Partogi mengatakan pemberian amplop tersebut dilakukan setelah pihaknya bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo.

Peristiwa amplop itu terjadi bukan di rumah kadiv Propam, tetapi terjadi di kantornya Ciracas Jakarta Timur Jumat 12 Agustus.

Menurut Edwin, amplop pemberian Ferdy Sambo itu dilakukan saat jeda setelah LPSK meminta keterangan Irjen Ferdy terkait kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Inilah Profil dan Biodata Lengkap Audrey Vanessa, Miss Indonesia 2022, Asal dari Sulawesi Utara

Selain itu, ucap Edwin disaat yang sama pihak LPSK juga tengah menunggu kedatangan Bharada E untuk dimintai keterangan awal kasus pembunuhan Brigadir J.

Edwin menuturkan pihak LPSK menerjunkan dua petugasnya untuk meminta keterangan Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E atas pengajuan perlindungan yang mereka sampaikan.

Karena saat itu hari Jumat lanjut Edwin, saat jeda salah seorang petugas LPSK pergi menunaikan salat Jumat di Masjid, sementara seorang petugas LPSK lainnya memilih menunggu di ruang tunggu tamu kantor.

Disaat sedang menunggu salah seorang staf berseragam hitam dengan garis abu-abu menghampiri petugas LPSK tersebut.

Baca Juga: Profil dan Biodata Audrey Vanessa, Resmi Jadi Miss Indonesia 2022, Mulai Umur, Asal, Pendidikan

Staf berseragam itu kemudian menyodorkan sebuah map yang di dalamnya berisi 2 buah amplop berwarna coklat.

Menurut Edwin dengan amplop coklat yang diberikan itu memiliki ketebalan masing-masing sekitar 1 cm.

Selanjutnya petugas LPSK yang diberikan amplop tersebut menolaknya dan meminta agar amplop tersebut dikembalikan.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak akhirnya kembali muncul ke publik usai beberapa hari vakum setelah kejadian diusirnya tim pengacara Brigadir Yoshua dari tempat rekonstruksi di Jalan Saguling 30 Agustus.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Terpojok, Para Tersangka Pembunuhan Brigadir J Akui Ini ke Penyidik

Lalu Kamarudin muncul kembali membawa informasi mengenai intelijen menakutkan, Ferdy Sambo sampai melebihi Istana Negara.

Ia menduga Ferdy Sambo melobi Istana Negara melalui jalur Kementerian Sekretaris Negara yang saat ini dijabat oleh praktiknya.

Ada dugaan keterlibatan dari dewan salah satu Ketua Komisi dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk melobi Istana Negara, melalui risalah satu Kementerian yaitu Kementerian Sekretaris Negara, katanya rabu 14 September.

Berhasil apa tidak, saya tidak tahu, katanya, tapi yang jelas berdasarkan informasi intelijen itu digunakan kan begitu.

Baca Juga: Biadab, Seorang Anak di Medan Dicabuli hingga Terjangkit HIV

Ketua Komisi di DPR ini kemudian juga melobi Kementerian yang lain yang menterinya itu ekspor, ujar Kamarudin.

Kamarudin bahkan mengatakan untuk menguak kasus ini sampai terang benderang sesuai keinginan Presiden Jokowi, maka harus dibentuk tim independen.

"Kaena saya sudah memahami perkara ini sejak awal berdasarkan informasi-informasi dari intelijen saya yang menyatakan banyaknya keterlibatan para pihak mulai dari Polres, Polda, gedung Polri, dan Propam, kan begitu", ujar Kamarudin.***

Editor: Galih R

Sumber: YouTube Seputar Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x