Network
PRIANGANTIMURNEWS – Tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan masih begitu membekas khususnya di hati pecinta sepak bola Indonesia.
Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan ini telah menewaskan kurang lebih sekitar 125 orang.
Keluarga korban dan semua masyarakat Indonesia berduka cita atas ratusan orang yang menjadi korban kericuhan di stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Bobotoh Serbu Joni Bauman! Luis Milla Beri Kabar Gembira Untuk Pemain!
Begitu sangat disayangkan karena hal kecil banyak yang menjadi korban dari kericuhan di stadion kanjuruhan dan berubah menjadi peristiwa berdarah.
Kejadian tragedi ini tentu menjadi sorotan pemerintah khususnya aparat kepolisian untuk menyelidiki siapa yang menjadi tersangka atau pelaku tindak pidana dan terduga pelanggaran etik dalam tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan.
Karena kejadian ini bukan kejadian hal yang kecil dan diabaikan begitu saja, lantaran hal ini merenggut ratusan nyawa yang mayoritas adalah Aremania.
Baca Juga: Dapat Kartu Merah, Di Maria Dikabarkan Masih Absen Saat Juventus Melawan Milan
Pada saat kericuhan itu terjadi pihak kepolisian yang sedang berada di lapangan diduga mengeluarkan gas air mata sehingga tidak sedikit dari penonton yang masih berada di lapangan stadion Kanjuruhan yang terkena gas air mata.
Hal ini lah salah satu penyebab yang melahirkan banyak korban di stadion kanjuruhan karena gas air mata membuat Aremania terluka dan panik sehingga tidak sedikit yang menjadi korban, hal inilah yang dikhawatirkan oleh panitia sepak bola terkait gas air mata sehingga gas air mata itu salah satu benda yang dilarang.
