“Petugas BPBD Aceh Timur terus melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk melakukan kajian, pendataan, evakuasi dan menyalurkan bantuan masa panik,” katanya.
Baca Juga: Cara Mudah, Cepat, dan Gratis Download Video YouTube MP4 di Handphone
Ilyas menambahkan debit air yang merendam wilayah Aceh Timur itu berasal dari daerah aliran sungai Krueng Arakundo dan Peureulak meluap ke pemukiman penduduk, yang dipicu curah hujan tinggi.
Saat ini, korban terdampak sebanyak 10.111 jiwa dalam 2.522 kepala keluarga yang tersebar di seluruh kecamatan terdampak. Petugas BPBD Aceh Timur masih terus melakukan pendataan di lokasi kejadian.
“Selain merendam rumah warga, dampak material akibat banjir ini juga menyebabkan tiga unit rumah rusak ringan. Tidak ada laporan korban jiwa,” kata Ilyas.
Di samping itu, kata Ilyas, sejumlah wilayah juga sudah menunjukkan debit air yang mulai surut seperti Kecamatan Birem Bayeun, Pante Bidari dan Peunaron. Selebihnya debit air masih bertahan.
“Saat ini ada 13 lokasi pengungsian di masing-masing desa. Kendala di lapangan, untuk Kecamatan Simpang Jernih belum dapat dilaporkan karena terkendala jaringan telepon,” katanya.***