Mana gak bs debit pula
masa hrus bayar cash sedangkan di area polresnya gak ada ATM," cuitnya kembali.
Akun tersebut mengaku bahwa dirinya komplain, dan berakhir dipanggil oleh polisi untuk masuk.
Polisi menjelaskan rincian biaya Rp.170rb tersebut untuk apa saja. Ia juga sempat merekam percakapan tersebut dan sudah mendapat izin.
Percakapan itu seharusnya akan berakhir dengan kesepakatan untuk membayar Rp. 130 ribu tanpa membayar sertifikasi.
Baca Juga: Prediksi dan Strategi Pertandingan, Head to Head, Portugal vs Swiss Laga 16 Besar Piala Dunia 2022
Namun, ada hal yang membuat akun tersebut kesal. Salah satu petugas yang tidak diketahui polisi atau petugas IT bertanya kepada dirinya dan menyuruhnya untuk menghapus video yang direkam.
Bahkan petugas polisi yang tadinya mengizinkan pun ikut meminta video yang dirinya rekam untuk segera dihapus.
Belum selesai sampai disana, polisi juga memeriksa HP akun tersebut untuk memastikan videonya benar-benar sudah dihapus.
Ia pun pergi dari sana dan membawa berkas-berkas perpanjangan SIM A miliknya.