Network
PRIANGANTIMURNEWS - Akhir nya pemilik akun TikTok yang melakukan live konten mandi lumpur minta maaf.
Permohonan maaf dari Sultan Akhyar si pemilik akun TikTok tersebut dilakukan setelah dia didatangi aparat kepolisian dan petugas dari Dinas Sosial NTB.
Seperti ramai diberitakan dan viral di TikTok bahwa ada penomena aktivitas mandi lumpur yang kegiatannya ditayangkan secara live di aplikasi tersebut.
Baca Juga: Lima Shio Ini Paling Beruntung dan Banyak Hoki di Tahun Kelinci Air 2023
Ironisnya, pemeran mandi lumpur di tayangan tersebut adalah para ibu yang sudah lansia.
Tentu saja tujuan dari konten mandi lumpur ini adalah mendapatkan simpati dari netizen yang nonton. Ujungnya uang-uang juga.
Pemilik akun TikTok Sultan Akhyar yang mempunyai ide bikin konten mandi lumpur dan melibatkan para lansia sebagai pemerannya menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan live TikTok lagi.
Permohonan maaf tersebut diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah yang dilansir priangantimurnews.com pada Minggu, 22 Januari 2023.
Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Semarang Minggu 22 Januari 2023 serta Doa Sebelum dan Sesudah Makan
Dalam video tersebut bukan hanya Sultan Akhyar yang menyampaikan permohonan maaf tapi seorang ibu pemeran mandi lumpur melakukan hal yang sama.
Sultan juga akan menghapus semua konten mandi lumpur yang sudah dia buat.
" Saya akan hapus semuanya. Agar TikToker yang lain tidak meniru. " ujarnya.
Sementara ibu pemeran mandi lumpur menyampaikan permohonan maafnya.
" Bagi bapak-bapak, ibu-ibu saya mohon maaf sebesar-besarnya karena kesalahan saya. Saya akan berhenti (dari mandi lumpur) . "
ujarnya.
Baca Juga: Ngaku Relawan Ambulans, Seorang Pria Ditangkap Polisi Akibat Cabuli Bocah Laki-laki di Jakarta Selatan
Konten mandi lumpur yang viral menjadi perhatian publik. Adanya penomena 'ngemis online' tentu bukan hal yang positif.
Permohonan maaf dari pemilik akun TikTok dan pemeran mandi lumpur untuk menghentikan kegiatannya semoga benar-benar ditepati.
Sehingga tidak ada lagi mencari keuntungan dengan ngemis online apalagi memanfatkan lansia sebagai pemerannya. ***
