Gunung Anal Krakatau Erupsi, Lontaran Abu sampai Setinggi 600 Meter

- 29 Maret 2023, 04:44 WIB
Arsip - Gunung Anak Krakatau yang mengeluarkan material vulkanik terlihat dari kawasan Kalianda, Lampung Selatan. (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia/wpa/ama/pri)
Arsip - Gunung Anak Krakatau yang mengeluarkan material vulkanik terlihat dari kawasan Kalianda, Lampung Selatan. (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia/wpa/ama/pri) /

PRIANGANTIMURNEWS - Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung mengalami erupsi.

Aktivitas erupsi itu terekam Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu dini hari 29 Maret 2023 pukul 00.41 wib.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, mengatakan erupsi itu terjadi pada Rabu 29 Maret 2023 pukul 00.41 WIB.

Baca Juga: Belum Lulus SNBP Jangan Bersedih, Ayo Persiapkan Jalur SNBT, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 600 meter di atas puncak," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta.

Kolom abu letusan kata Deny terlihat berwarna hitam dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.

Dikatakan Deny, erupsi terekam melalui alat seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 25 detik.

Baca Juga: Bulan Ramadhan BNN Musnahkan 1,1 Ton Narkoba Jenis Sabu dan Ganja

Saat ini status Gunung Anak Krakatau berada pada level III atau siaga. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.

Sebelumnya pada Selasa 29 Maret 2023, gunung api tersebut tercatat mengalami erupsi cukup besar sebanyak lima kali, mulai pukul 04:12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter.

PVMBG mengatakan sejak kelahirannya pada Juni 1927 hingga saat ini, Gunung Anak Krakatau telah tumbuh semakin besar dan tinggi.

Baca Juga: Ramadhan 1444 Hijriah, Polres Tasikmalaya Bagikan Tajil Kepada Warga dan Pengendara yang Lewat

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x