Network
Awal mula bisa mendapat julukan itu, adalah ketika Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Effendi Zarkasih tengah melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lombok pada 1970.
Lantas, julukan 'pulau seribu Masjid' ini diperkuat oleh hasil penelitian dari salah satu putra Sasak bernama Taufan Hidjaz yang kini merupakan seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Bandung.
Pulau Lombok itu sendiri terbagi ke dalam empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara. Dari ke empat kabupaten tersebut, bisa ditemukan setidaknya ada dua masjid di dalam satu desa.
Baca Juga: Gebrakkan DKM Masjid Nurul Iman Sukalaya dengan Program Kuliah Subuh Ceria di bulan Ramadhan
Hal membuat tertarik, disana terdapat tempat ibadah yang tidak hanya dengan struktur bangunan megah saja, tetapi juga ada masjid sederhana yang usianya mungkin sudah mencapai puluhan tahun.
Banyaknya bangunan masjid di Pulau Lombok bukan tanpa alasan hal ini karena mayoritas suku sasak yang mendiami Pulau Lombok menganut ajaran agama Islam.
Bagi masyarakat Sasak, masjid adalah bangunan penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.
Baca Juga: Ketua DMI Jusuf Kalla Minta Takmir Masjid, Gunakan Pengeras Suara hanya untuk Azan dan Iqomah
Dapat diperkirakan, ada kurang lebih 8.000 masjid di Pulau Lombok, dan sebagian terdapat beberapa bangunan bersejarah termasuk cagar budaya di NTB.
Beberapa bangunan masjid itu diantaranya, Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Songak, Masjid Karang Bayan, Masjid Rambitan, Masjid Kuno Salut.
