Peta yang disajikan menggunakan data dari inaRISK, sedangkan data kejadian bencana bersumber dari Bidang Pusat Data dan Sistem informasi BNPB.
Baca Juga: 47 Bencana dalam Satu Pekan Terakhir! BNPB: Salah Satunya Kebakaran Hutan Saat Musim Hujan
Penyajian peta bahaya menggunakan skala 1:250.000 dan informasi kejadian bencana yang ditampilkan merupakan agregat pada tiap kabupaten atau kota sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam membaca informasi yang tersedia.
"Masyarakat dapat mengakses Peta Mudik Aman Bencana melalui tautan https://gis.bnpb.go.id/. Informasi yang teridentifikasi pada peta digital tersebut mencakup wilayah Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali," ujar dia.
Sebelumya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah menyampaikan upaya strategis pada Rapat Koordinasi Persiapan Menghadapi Idul Fitri 1444 H dan Antisipasinya.
Selain dengan Peta Mudik Aman Bencana ini, BNPB bersiaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Baca Juga: Bencana Kebakaran Sudah Mulai Muncul Di Indonesia, KLHK Sebut Terdapat 81 Titik Panas
Sedangkan bahaya hidrometeorologi kering, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pihaknya menyiagakan personel dan peralatan, termasuk helikopter.