China Minta APBN Jamin Utang Proyek Kereta Cepat, Ketua DPD RI Menolak

- 14 April 2023, 21:10 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dengan tegas menolak APBN jadi jamian utang proyek kereta cepat
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dengan tegas menolak APBN jadi jamian utang proyek kereta cepat /

PRIANGANTIMURNEWS - Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terus menimbulkan masalah.

 

Masalah terbaru proyek yang diinisiasi jaman Menteri Rinsi Sumarno itu, pemerintah China meminta APBN Indonesia menjamin pembayaran utang proyek tersebut.

Bahkan bunga utang proyek tersebut ternyata lebih tinggi dari skema di dalam proposal awal yang ditawarkan.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berharap Polisi Bisa Ungkap Penyebab Kecelakaan di Proyek Kereta Cepat

Yakni menjadi 3,4 persen dari tawaran awal 2 persen. Biaya pembangunan juga membengkak, dari awalnya US$6,071 miliar menjadi US$7,5 miliar, atau setara Rp112,5 triliun (kurs Rp15.000/US$).

“Kita masih ingat lho skema awal yang ditawarkan China di era Menteri Rini Soemarno. Saat itu alasan Indonesia menolak tawaran Jepang, karena China tidak meminta jaminan APBN, hutang yang diberikan dengan bunga rendah 2 persen fix 40 tahun, dan pembiayaan murni B2B,” ungkap Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Kamis 13 April 2023.

Dikatakan LaNyalla, proyek tersebut memang harus business to business (B2B).

Baca Juga: Diingkari Janji, Azies Rismaya Mahpud Pilih Mundur dari Ketua DPD NasDem Kota Tasikmalaya

Karena BUMN di dalam konsorsium tersebut bertindak sebagai badan usaha, bukan mewakili pemerintah.

 

“Jadi tidak bisa pemerintah China minta jaminan APBN. Harus kita tolak. DPD RI akan memberi catatan kepada DPR RI saat penyusunan RUU APBN 2024. Karena pasti merugikan posisi Indonesia,” kata LaNyalla yang juga ketua dewan penasehat KADIN Jawa Timur itu.

Masih menurut LaNyalla, dirinya menduga pemerintah China meminta jaminan APBN karena sudah menghitung bahwa pengelola Kereta Cepat Jakarta Bandung PT KCIC, akan kesulitan membayar hutang pokok dan bunganya yang digelontorkan oleh China Development Bank (CDB).

Baca Juga: Inilah 7 Visi dan Misi dari La Nyala Mattaliti Calon Ketua Umum PSSI Periode 2023 - 2027!

“Lagipula proyek ini memang aneh, kereta dengan kecepatan 300km per jam, tapi digunakan di rute yang pendek, Jakarta-Bandung dengan beberapa stasiun pemberhentian. Jadi akan under optimal dari sisi kecepatan,” pungkas alumni teknik Universitas Brawijaya Malang itu.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @dpdri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x