Hal itu bisa dilihat dari adanya program bapak asuh, setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kota Tasikmalaya yang diharuskan menjadi bapak asuh, itu belum maksimal.
"Menurut kajian kami program bapak asuh ini hanya fokus sebagai fungsi penyaluran suplai protein saja," ujarnya.
Baca Juga: Cegah Stunting, Menko PMK Muhadjir Effendy Ajak Masyrakat Gemar Makan Ikan
Kalau persediaan protein sudah habis ya udah bapak asuh kembali lagi bekerja sesuai bidangnya masing masing
"Ini menandakan bahwa pemerintah Kota Tasikmalaya yang dibawah komando Pj Wali Kota Dr Cheka Virgowansyah hanya sekedar main-main saja," ujarnya
Sepertinya hasil kajian kami tidak ada konsep tujuan jangka panjang untuk menangani stunting ini. Kalau dengan program bapak asuh masih konsepnya seperti ini angka stunting di Kota Tasikmalaya akan sangat sulit teratasi.
Baca Juga: Perangi Stunting, Pangdam I/BB dan Wali Kota Medan, Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting
Hal itu dilihat apabila suplai protein sudah habis tidak akan ada yang diberikan lagi.
"Seharusnya Pemerintah Kota Tasikmalaya mempunyai konsep jangka panjang untuk penanganan stunting ini," ujarnya.
Contoh seperti penguatan sektor pertanian dan lingkungan, dalam menanam tanaman harus mengandung protein protein.***