PRIANGANTIMURNEWS -Kapal penyeberangan antardesa di Teluk Banggai, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sultra tenggelam dan mengakibatkan 15 orang meninggal.
Dari penyelidikan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) penyebab tenggelamnya kapal tersebut akibat kelebihan muatan.
Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu mengatakan selain kelebihan muatan.
Selain itu kaya Faisal kapal yang digunakan untuk berlayar juga tidak berlayar.
Ia menyebutkan bahwa kapal penyeberangan tersebut memuat sebanyak 69 orang penumpang, yang menurut keterangan para saksi, padahal kapal tersebut hanya bisa mengangkut sebanyak 20 orang penumpang saja.
"Jumlah penumpang ini sekitar 69 orang dengan rincian 66 orang warga Desa Lagili dan tiga orang dari Desa Wambuloli , dari kelayakan perahunya ini tidak layak, ditambah lagi kelebihan muatan," kata Faisal.
Baca Juga: Tim SAR cari satu wisatawan tenggelam di Danau Situ Datar Pangalengan
Dir Polairud Polda Sultra itu juga mengungkapkan dari sebanyak 69 penumpang kapal rakitan itu, sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buteng dinyatakan meninggal dunia.
"Akibat kecelakaan tersebut, 15 orang meninggal dunia dan 54 orang selamat, menurut keterangan korban yang selamat, mereka berenang hingga ke tepian, orang-orang tersebut baru saja pulang dari konser musik dalam acara HUT (Hari Ulang Tahun) Kabupaten Buteng ke-9," jelas Faisal.