Network
PRIANGANTIMURNEWS - Menyikapi penyampaian ide, gagasan dan juga masukan dari Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (PLHI) Kawasan Lingkungan Hutan dan Laut di Indonesia (KLHI) Tasikmalaya, Mugni Anwari terkait penanganan sampah dan juga Adipura.
Anggota Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya, Ustadz Ishak Parid menyebut, saya mengapresiasi dari pihak Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (PLHI), terkait ide dan gagasan serta masukanya dari PLHI.
Adanya ide dan Gagasan dari PLHI mengenai tata kelola sampah dan juga target Adipura tentu itu harus ditentukan dengan kesiapan pemerintah, karena persoalan ini tidak hanya menjadi beban dan tanggungjawab Dinas LH saja.
Baca Juga: Aktivis PLHI Bahas Sampah dan Adipura di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya
Apalagi untuk mendapatkan predikat Adipura tidak bisa di dapat dengan mudah tetapi ada target khusus ada 27 kereteria, jika yang 27 ini kereterianya terpenuhi maka peluang Adipura bisa dikejar.
"Yang saya tahu berkaitan dengan mitra dalam penanganan sampah ini tidak kurang dari 11 mitra. Tentu dari 11 mitra ini memiliki tanggungjawab dan kewenanga untuk menyelesaikan persoalan sampah," kata Ustadz Ishak.
Ustadz Ishak menambahkan, untuk menangani persoalan sampah diantaranya ada PSDA Provinsi, jadi ada irisan dinas A dan juga dinas C. Meski demikian tidak mudah, selalu mendapat kesulitan untuk mencapai harapan target Kota Tasikmalaya menjadi resik, kita santri bersih.
Baca Juga: PLHI Menilai Progam Pj Wali Kota Tasikmalaya Prioritas Tangani Sampah hanya 'Omdo'
"Sementara sebaik apa pun penataan infrastruktur, tetapi tanpa memperhatikan sampah tetap nonsen. Sebenarnya kalau bicara sampah bukan hanya musibah, tetapi jika dikelola dengan baik bisa menjadi primadona terutama dalam retribusinya," kata Ishak.
