Network
PRIANGANTIMURNEWS - Pantai Loji di Desa Sangrawayang, Sukabumi tengah ramai dibicarakan di media sosial setelah pendapat kontroversial dari kepala desanya, Muhtar.
Kepala desa tersebut menolak aksi bersih-bersih pantai yang telah direncanakan oleh Pandawara Group dengan alasan yang mengejutkan: takut mencemarkan nama baik desa mereka.
Pendapat yang viral ini telah memicu berbagai reaksi di kalangan netizen, yang bergegas mengungkapkan pandangan mereka terkait kontroversi ini.
Baca Juga: Sungai Cimulu Akhirnya Dibersihkan, 75 Ton Sampah Terkumpul di WCD 2023 Kota Tasikmalaya
Pandawara Group sendiri adalah sebuah organisasi anak muda yang selalu melakukan kebaikan dengan membersihkan sungai dan pantai dari sampah.
Bahkan rencana bersih-bersih di Pantai Loji bukanlah aksi pertama bagi mereka. Setidaknya mereka sudah melakukan aksi besar tersebut di 3 pantai yang berbeda dan tidak menemukan adanya penolakan seperti yang terjadi di Pantai Loji.
Muhtar mengaku tak terima Pantai Loji menjadi pantai terkotor no. 4 oleh Pandawara Group. Ia merasa unggahan video ajakan terbuka dari Pandawara Group untuk melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Loji telah mencemarkan nama baik Desa Sangrawayang, Kawula Muda.
Baca Juga: Prancis Tolak Pernyataan PBB Terkait Diskriminasi Rasial di Lembaga Penegak Hukum
Diketahui aksi bersih-bersih yang akan berlangsung di tanggal 6-7 Oktober 2023 tersebut tidak diizinkan oleh Muhtar karena tidak melibatkan peran pemerintahan di dalamnya.
Muhtar berpendapat seharusnya ajakan terbuka dilakukan dengan izin dari pemerintah Desa sehingga aksi tersebut akan lebih mudah disosialisasikan kepada pihak kepolisian, Ormas, Karang Taruna sampai Babinsa.
