Diduga Menjual Miras dan Memfitnah, Pria Ini Dilaporkan Ormas Islam ke Polisi

4 Januari 2023, 08:40 WIB
Salah satu Ormas Islam di Tasikmalaya saat melaporkan seseorang yang menjual miras kepada polisi. /

PRIANGANTIMURNEWS- Dinilai telah meresahkan kehidupan masyarakat. Seorang pria yang diduga penjual miras di Indihiang dilaporkan ke polisi oleh ormas Islam.

Ormas Islam melaporkan pemilik kios yang menjual minuman keras (Miras) di wilayah Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisial AN.

"AN diduga telah menjual minuman keras dan telah dilaporkan ke SPKT Polres Tasikmalaya Kota, Rabu 3 Januari 2023," kata salah satu perwakilan Ormas Islam, Ustadz Ucu.

Baca Juga: Pelaku Penculikan Malika Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Berlapis

Ustadz Ucu menyebut kedatangannya ke Polres Tasikmalaya Kota, untuk melaporkan penjual miras.

“Yang kita laporkan adalah pemilik daripada ruko tersebut, terkait penjualan miras dan juga memfitnah pengambilan kunci ruko," kata Ustadz Ucu.

Padahal, menurutnya, pada saat pembongkaran ruko tersebut yang dihadiri pihak kepolisian dan Satpol PP, sesuai kesepakatan, pihaknya tidak masuk ke ruko hanya mendampingi saja di luar.

Baca Juga: Pihak Sekolah Diduga Memaksa Orang Tua Siswa Ikut Study Tour

Kejadiannya itu terjadi beberapa waktu lalu, saat Ormas islam bersama aparat di Kota Tasikmalaya, melakukan swiping di pasar Indihiang. 

"Ada sebuah ruko yang digembok dijadikan tempat penyimpan miras, karena memang ada salah satu warga yang membeli miras di tempat tersebut, dan ditemukan waktu itu 500 botol miras dan tuak sebanyak 2 drum," ujar Ucu.

“Si AN itu menuduh kami mengambil kunci mobil. Memang sebelumnya ada musyawarah, bukannya dia (AN) minta maaf karena sudah mengedarkan miras di Kota Tasikmalaya, tanpa izin dan tidak ada tembusan pemerintah setempat. Malahan dia propaganda memfitnah kami ormas Islam," ujarnya.

Baca Juga: Gemas! Momen Ulang Tahun Si Kembar Zayn & Zunaira Di Usia 3 tahun

Nanang Nurjamil dewan pembina Forum Mujahid Tasikmalaya menambahkan, jika melaporkan adanya dugaan tindak pidana adalah hak konstitusi setiap warga negara.

“Mudah mudahan dengan adanya laporan ini menjadi pembelajar semua pihak, khususnya bagi siapapun yang melakukan praktek jual beli miras di Kota Tasikmalaya, apalagi sampai menebarkan fitnah pencemaran nama baik kepada para santri dan ormas Islam di Kota Tasikmalaya,” kata Nanang.

Menurut Nanang, Tasikmalaya ini dikenal sebagai kota santri karena itu ada Perda No. 7 tahun 2014 yang harus dipatuhi oleh semua pihak tanpa terkecuali.

Baca Juga: Kementerian ESDM Buka 128 Formasi dan 10 Unit Kerja, H-2 Penutupan! Jadwal, Syarat PPPK 2022

Mudah-mudahan juga dengan adanya laporan ini bisa menjaga kondusifitas di kota Tasikmalaya.

Karena itu Nanang mengimbau dan mengajak kepada semua pihak untuk tetap bisa menjaga kondusifitas.

“intinya semua serahkan dan percayakan proses penegakkan hukmnya kepada aparat penegak hukum, kita selanjutnya tinggal mengawasi jalannya proses hukum oleh aparat penegak hukum,” ujarnya.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler