Network
PRIANGANTIMURNEWS - Sebagai bentuk rasa solidaritas terhadap wartawan Tempo Nurhadi yang dianiaya, puluhan jurnalis Tasikmalaya dan mahasiswa melakukan aksi turun jalan Kamis 1 April 2021.
Dalan orasi yang dilakukan di Tugu Asmaul husnah, mereka menuntut aparat kepolisian agar mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Ketua Dema STAI Tasikmalaya Ali Yapi yang juga pengurus lembaga pers mahasiswa, dalam orasinya menyampaikan bahwa pers merupakan satu-satunya warisan reformasi yang sampai saat ini masih ada, cita cita reformasi dalam menumbangkan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi di Sumatra Utara Naik Sebesar Rp200 Per Liter
Tidak bisa terwujud, dan sekarang satu warisan terakhir itu mulai diusik, kebebasan pers terancam, tugas jurnalis dalam menyampaikan berita yang mencerdaskan bangsa diadang karena dinilai akan mengganggu jalannya kekuasaan.
"Saya menyesalkan kejadian yang dialami jurnalis Nurhadi. Saya mengutuk kejadian tersebut, kami menuntut kepolisian untuk bertanggung jawab dan mengusut tuntas para aparat yang terlibat dalam penganiayaan tersebut," kata Ali.
Harapan ke depan bahwa kekerasan terhadap jurnalis tidak terjadi lagi. Dengan kejadian ini demokrasi menjadi tercoreng dan cacat," ujarnya.
Baca Juga: Kaum Wanita Wajib Tahu, Apa Itu Darah Haid dan Darah Nifas, Berikut Niat Mandi Besar Haid dan Nifas
Koordinasi Aksi Aseng mengatakan. perlakuan kekerasan oleh oknum aparat terhadap jurnalist saat melakukan tugas peliputan di Indonesia sering terjadi. Contoh kasus yang dialami, Nurhadi, jurnalis tempo beberapa waktu lalu.
"Nasib buruk pengeroyokan oleh oknum aparat polisi yang menimpa, Nurhadi bahkan sempat disekap di kamar hotel beberapa jam agar tidak bisa merilis berita," kata Adeng di Bunderan Tugu Asmaul Husna Nagarawangi Kota Tasikmalaya Jawa Barat Kamis 1 April 2021.
