Angka Stunting di Kota Tasikmalaya Meningkat

- 15 Juni 2021, 17:26 WIB
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Angka stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

"Angka stunting di Kota Tasikmalaya dari data 2019 sampai 2020 mengalami peningkatan. 2019 sebanyak 10 persen lebih, 2020 sebanyak 17,58 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih kepada priangantimurnews.com Pikiran Rakyat di Hotel Grend Metro di Jl Hzet Mustofa usai kegiatan program Rembuk stunting dan penandatanganan komitmen pencepatan penurunan angka stunting di Kota Tasikmalaya Selasa 15 Juni 2021.

Ia menyebutkan, untuk angka stunting dari 10 Kecamatan 22 Puskesmas yang paling banyak angka stuting berada di wilayah Kecamatan Kawalu.

Baca Juga: Jarang Banyak yang Tahu, ini 5 Manfaat Minum Teh di Pagi Hari

Untuk menyikapi, hal tersebut perlu adanya pencegahan langsung dari pihak terkait sesuai dengan fungsinya ada keterlibatan 13 OPD selain Dinas Kesehatan, ada Dinas Pendidikan, KB, Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, PUPR, LH, termasuk unsur Kementerian Agama dan lainnya.

"Perlu diperhatikan dan diketahui indikator terjadinya stunting terutama bagi kaum perempuan yang sudah dewasa, calon pengantin atau sudah menikah sebelum proses kehamilan harus memeriksakan dirinya sebelum melakukan proses kehamilannya ke bidan, dokter atau Puskesmas terdekat.

"Apalagi di Puskesmas juga saat ini sudah ada PKPR atau tempat peduli remaja dalam memberikan pelayanan khusus untuk konsultasi remaja, konsultasi para calon pengantin, dan kehamilan, nanti disanah akan diberikan petunjuk jika mau memprogram kehamilan," kata, Suryaningsih.

Baca Juga: Breaking News: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tetapkan Bandung Raya Siaga Covid-19

Katanya, jadi tidak semerta merta setelah melahirkan langsung disebut stunting itu tidak benar tetapi ada proses awal bisa dimulai ketika yang bersangkutan menginjak masa remaja, termasuk kesiapan tubuh pada saat program kehamilan. Karena kesiapan tubuh juga adaukuran mulai berat badan, tinggi badan, lingkar pinggul, artinya proses kesiapan hamil harus dimulai sejak awal baru stunting itu bisa dicegah.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x