Polres Tasikmalaya Tangkap 4 Pelaku Perdagangan Anak Dibawah Umur

- 12 Agustus 2021, 03:15 WIB
Para pelaku perdagangan manusia di ringkus jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya.
Para pelaku perdagangan manusia di ringkus jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya berhasil menangkap dan mengamankan 4 orang pelaku perdagangan orang yang masih dibawah umur.

Hal tersebut di benarkan Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono ya kita telah mengamankan ada 4 orang pelaku.

"Ya kita telah berhasil menangkap dan mengamankan 4 orang pelaku sindikat perdagangan anak. Penangkapan ke empat pelaku kita dapat di beberapa tempat yang berbeda," kata AKBP Rimsyahtono kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Rabu 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Seorang Anak Dibawah Umur di Tasikmalaya Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno SIK MM mengatakan ke empat pelaku yang berhasil di amankan memiliki peran yang berbeda.

"Ke empat pelaku ada yang merekrut dengan di iming imingi pekerjaan, ada juga yang mengantar, ada sebagai pemilik tempat dan ada yang melakukan transaksi langsung dengan lelaki hidung belang," kata, Hario.

Hal tersebut dibenarkan para pelaku diantaranya, Kamaludin (22) asal Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, awalnya saya ikut sebagai perekrut dan pengantar dari sekali kencan mendapat bagian Rp 200 ribu, dari per satu kali kencan Rp 500 ribu.

"Namun saya menjadi seorang pengantar anak dibawah umur, baru pertama kali saya lakukan," ujarnnya.

Kamaludin mengaku saya bisa ikut terlibat disuruh sama Luki cari mangsa dan diiming iming, Rp 500 ribu, khusus dari wilayah Tasikmalaya.

"Saya baru dapet satu orang. Di jaringan lain, setiap mendapatkan satu orang gadis, dapat Rp 100 ribu dan itu pun langsung di antat ke Bogor," ujarnya.

Baca Juga: PLN Resmi Memasok Listrik Blok Rokan Penghasil 25 Persen Minyak Nasional

Sementara itu diungkapkan pelaku Luki (21) asal Kecamatan Rajapolah, yang menjadi perantara ke pria hidung belang, mengaku memberikan tarif cewek Rp 300 ribu.

"Sedangkan satu tamu untuk ongkos mengantar 20 ribu. 50 ribu buat panggilan calonya yang dilakukan oleh tukang senter di puncak Bogor," katannya.

Kita lakukan merayu doang, sudah banyak anak dibawah umur 20, 23 orang. Cari di Tasik, baru RR, biasanya dapet di Jakarta,

"Untuk pelanggan lelaki hidung belang didominasi orang Arab, pendatang, sama penduduk setempat, paling banyak Arab," ujar, Luki.

Baca Juga: WNI Hebohkan Dunia Karena Menusuk Nenek Majikannya, Pemerintah RI Beri Pendampingan Hukum

Luki menyebut, keuntungan dari hasil transaksi Rp 2 juta per bulan keuntungan, rata-rata dewasa, terakhir anak belum punya KTP, atau anak dibawah umur.

"Luki mengaku, jaringan yang digunakan untuk transaksi cuma mengandalkan WhatsApp, dan calo. Sekarang saya menyesal," kata, Luki.

Ari (28) asal Sukabumi mengaku, sebagai manajemen, menyedia tempat tinggal, termasuk orang Tasik, umurnya 20 ke atas, kebanyakan datang sendiri, kadang dua satu, kalau saya kebagian, Rp 100 ribu, sama calo juga, yang mendapatkan korban sekali BO dapat Rp 100 ribu.

Baca Juga: Uji Klinis Fase 3 Vaksin untuk Anak Usia 3-17 Hasilnya Menjanjikan

Selly (21) asal Kecamatan Salawu, menuturkan membawa RR, suka main ke Salawu, sudah kenal, dan bilang ke orang tua, mau bilang kerja ke rumah makan di Bogor.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah