Ditengah Pandemi Covid-19 Sekolah Tatap Muka Siswa Masih Adaptasi

- 7 September 2021, 21:19 WIB
Kegiatan sekolah pasca pemberlakuan pembelajaran tatap muka siswa siswi antusias.
Kegiatan sekolah pasca pemberlakuan pembelajaran tatap muka siswa siswi antusias. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rancabendem Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Irvan Kristivan mengaku seminggu setelah di berlakukkan sekolah tatap muka, jelas anak anak dan guru guru pendidik kembali beradaptasi.

Karena hampir satu tahun lebih anak anak didik melakukan kegiatan belajar dilakukan secara daring dari rumah. Jadi ketika masuk kembali sekolah mereka selama seminggu ini masih terus beradaptasi. Jadi butuh waktu untuk kembali normal.

Masuk kelas pertama hingga sekarang sudah berjalan kurang lebih satu minggu masih beradaptasi.

Baca Juga: Kesan Gelandang Persib Mohammed Rashid, Jalani Debut Perdana Bersama Persib

"Pasalnya suasana kelas berbeda. Semula masih duduk di kelas satu sekarang duduk di kelas dua jadi ada perubahan. Begitu pun wali kelas sama berubah," kata, Irvan kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Selasa 7 September 2021.

Irvan juga menyebutkan, selama seminggu berjalan tatap muka kuota kehadiran anak anak telah diatur hanya 50 persen dari kapasitas tempat dan jumlah murid yang ada termasuk mengutamakan prokes.

"Jadi otomatis mereka akan membiasakan dan mengatur jadwal ulang dengan pola pembelajaran yang berbeda baik daring mau pun tatap muka. Untuk tatap muka lebih pada penekanan prokes," ujar Irvan.

Baca Juga: Banjir Bandang Melanda Bogor, Jembatan Ambruk Belasan Rumah Rusak

Selain itu, yang harus di tekankan pembiasaan terhadap prokes, berbeda dengan pembelajaran tatap muka sebelum ada covid bahkan seminggu ini guru guru juga harus berkali kali mengingatkan untuk tetap menjaga prokes.

"Kendalanya, banyak setelah selesai proses pembelajaran anak anak susah diatur, mereka suka bermain dulu dan segala macam, itu juga harus terus di ingatkan. Sebetulnya yang paling sulit itu hanya pembiasaan baru,"kata, Irvan.

Lanjut Irvan, tidak akan mudah untuk menerapkan pembiasaan, baik belajarnya, baik cara berinteraksi nya, tetapi insyaallah jika sering di ingatkan anak anak akan ada perubahan.

Baca Juga: Balita Usia 2 Tahun Ditinggal Bapaknya di Warung Kopi

"Pembelajaran tatap muka kalo di katakan efektif atau tidak, jelas kurang efektif, karena jika ingin efektif itu harus total tatap muka nya," ujarnya.

Tetapi minimal setelah satu tahun lebih daring, sekarang ada pembiasaan baru. Jika tatap muka di lakukan 100 persen, saya yakin mereka akan kaku kembali, terutama dari karakter siswa yang akan berpengaruh.

Tetapi tatap muka terbatas ini langkah awal yang di lakukan ini sangat tepat karena bertujuan untuk menerapkan pembiasaan baru secara bertahap.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Paparkan Empat Strategi Penanganan dari Perbaikan Data hingga Pemberdayaan Sosial

Mudah mudahan beberapa bulan ke depan kegiatan belajar tatap muka mereka sudah terbiasa, sehingga bila dilakukan pembelajaran tatap muka 100 persen tidak akan aneh lagi.

Selama ini pembelajaran hanya di laksanakan secara konfesional, kalo sekarang kan anak sudah terbiasa dengan menggunakan gadget.

Makanya jika nanti di lakukan pembelajaran tatap muka di campur dengan daring, mereka akan lebih terbiasa untuk sadar Iptek atau literasi digital.

Baca Juga: Lolos Prakerja Gelombang 19, Segera Beli Pelatihan Pertama, Ini Yang Akan Terjadi Jika Terlambat

Irvan menyebutkan, selama pembelajaran berjalan satu seminggu ini, alhamdulilah sampai saat ini tidak ada yang positif covid, karena sebelum masuk ke sekolah sudah di sediakan termogan, di cek suhu, dan di sediakan masker dan tempat cuci tangan.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah