Petani Ulat Sutra Mendapat Dua Keuntungan

- 15 September 2021, 14:39 WIB
pengrajin budi daya Ulat Sutra dan produksi Ulat Sutra mulai pembibitan hingga menjadi bahan kain sutra.
pengrajin budi daya Ulat Sutra dan produksi Ulat Sutra mulai pembibitan hingga menjadi bahan kain sutra. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Meski ditengah pandemi Covid-19. PT Pertamina PGE Area Karaha Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya memberikan pembinaan dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya bagi petani di sektor budi daya Ulat Sutra.

Salah satunya binaan PT Pertamina PGE Area Karaha adalah Kelompok Tani Mardian Putera beralamat di Kampung Karang Anyar 2 Desa Cipondok Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Dalam penelusuran, Kelompok Tani Mardian Putera selain membudi daya dan pembibitan ulat sutra juga langsung memproduksi mulai bahan mentah benang hingga bahan jadi kain sutra sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Sifat Pasangan dari Bulan Kelahiran, Pasanganmu Bulan Apa?

Ketua Kelompok Tani Mardian Putera Budi Daya Ulat Sutra, Holib (49) mengaku pertama kali budi daya Ulat Sutra di awali seja1997. Selama perjalan nya mengalami pasang surut. Pada Tahun 2020 mulai menjadi binaan PT Pertamina PGE Area Karaha.

"Sejak menjadi binaan Pertamina alhamdulilah sekarang ini sudah ada 11 pengrajin tenun dalam pengembangan produksi ulat sutra yang dilakukan di rumah nya masing masing, hongga sekarang masih produksi," kata, Holib kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Rabu 15 September 2021.

Holib menyebut, sejak mualai pandemi Covid-19 terkendala dengan pasar hingga kini belum maksimal. Tetap para pengrajin dengan 40 tenun masih tetap bertahan produksi naun tida maksimal,hanya satu yunit tenun per minggu dapat menghasilkan dua potong kain sutra di kali 40 sudah 80 potong kain sutra.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Revitalisasi 10 Ruas Jalan untuk Pedestrian, Berikut Penjelasannya

Berbeda sebelum pndemi permintaan pasar tidak terpnuhi karena kebanjiran pesanan. Alasan tidak dapatemenuhi proses produksi secara di sulam artinya satu potong kain tenun bisa sampai dua hari,termasuk jarganya pun berpareatif dan fantastis. Kain sutra sulam satu setel itu harganya Rp.1.500 ribu.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah