Terkuak, Ternyata Ini Penyebab Musibah yang Merenggut 11 Nyawa Siswa MTS Harapan Baru Ciamis

- 16 Oktober 2021, 15:52 WIB
 Sejumlah orang tua menjemput putrinya di Pondok pesantren Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Sabtu 16 Oktober 2021.
Sejumlah orang tua menjemput putrinya di Pondok pesantren Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Sabtu 16 Oktober 2021. /NURHANDOKO WIYOSO/PR/

PRIANGANTIMUTNEWS - Meninggalnya 11 siswa MTs Harapan Baru, akibat tenggelam di Leuwi Ili, Sungai Cileuer, Desa Utama, Cijeungjing, Ciamis, membuat duka mendalam bagi keluarga besar pesantren Cijantung, dan para orangtua korban khususnya.

Lebih menyedihkan lagu, tragedi pada Jumat 15 Oktober 2021, itu terjadi pada etape terakhir perjalanan menuju Pondok Pesantren Cijantung.

Namun semua tidak ada yang tahu, pada tinggal selangkah lagi, para siswa sekalugus santri Ponpes Cijantung itu harus menemui musibah.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Sabtu 16 Oktober 2021: Kedok Irvan dan Iqbal Terbongkar, Al dan Mama Rosa Dijebak

Humas MTs Harapan Baru Cijantung Dandeu Rifai mengungkapkan, musibah itu terjadi saat mereka menempuh rute terakhir di Pondok pesantren Cijantung.

Pada kejadian itu sebanyak 11 meninggal, seluruhnya kelas VII. Sedangkan seorang siswa kelas IX dan guru pendamping selamat.

“Selaku Humas MTs, saya meyampaikan belasungkawa. Kejadian hari Jumat, mereka sedang tolabil ilmi dan kejadiannya di air. Menurut para kyai, sudah masuk syahid,” tutur seperti dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Kabar Bahagia, Ridho DA dan Syifa Akan Melangsungkan Pernikahannya Besok 17 Oktober 2021

Lebih lanjut Dandeu mengatakan, mereka tengah mengikuti program tadabur alam. Diisi dengan kegiatan bersih dan pengenalan lingkungan.

Tiga hari sebelum kegiatan, tim sudah dilakukan survei lapangan, serta mamasang tanda jejak. Termasuk di bantaran Sungai Cileuer.

“Entah kenapa, saat dibrifing untuk perjalanan terakhir langsung ke pondok, karena jaraknya sudah dekat, ada anak terpeleset. Temannya mencoba menolong dengan menarik, yang lain juga. Tiga pembimbing langsung mencebur dengan maksud ikut menyelamatkan, akan tetapi anak-anak sudah terseret,” tuturnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 4,8 SR di Bali Tewaskan 1 orang, BPBD Sebut Warga Waspada Guncangan Susulan

Untuk mempercepat pemulihan psikis, seluruh peserta kepanduan susur sungai diberi kesempatan pulang ke rumah. Sementara itu seluruh jenazah sudah dikebumikan di tempat masing-masing.

Sekolah memberikan kebijakan seluruh siswa kelas VII atau peserta susur sungai, untuk kembali ke rumah.

Siswa yang belajar di tempat tersebut juga sekaligus santri di PP Cijantung.

Baca Juga: Prediksi Skor Newcastle United vs Tottenham, Jadwal Tayang, Pratinjau, H2H: Liga Premier 2021, Live SCTV

“Untuk meminimalisir dampak psikologis, kami memberi kelonggaran santri pulang ke rumah orang tua masing-masing, biar lebih cepat pulih. Apabila memang sudah siap, dipersilakan kembali ke pondok,” kata Dandeu

Pantauan di PP Cijantung, Sabtu 16 Oktober 2021, beberapa keluarga tampak datang menjemput anaknya yang menjadi santri di PP Cijantung.

Beberapa santri juga tampak ikut mengantar kepulangan teman yang dijemput orang tuanya.

Baca Juga: Kepala Basarnas RI Marsda TNI Henri Alfiandi Tinjau Potensi SAR

Sementara itu di dalam masjid juga banyak santri yang berdoa untuk temannya yang mendapat musibah.

“Kaget begitu mendengar barita musibah yang dialami siswa MTs Harapan Baru. Saya mencari-cari informasi, anak saya ikut kegiatan. Alhamdulillah selamat,” kata Ahmad, salah seorang santri warga Cilacap Jawa Tengah.

Dia mengatakan menjemput putrinya itu, untuk memberi ketenangan, dan mempercepat pemulihan psikisnya. “Dari pesantren juga menganjurkan demikian. Biar secara psikis lebih cepat pemulih, bersama keluarga,” ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan, Ny. Mamah asal Nagrek. Dia menjemput pulang putrinya, dengan maksud agar lebih tenang. Sebab, beberapa temannya yang satu kobong, ikut menjadi korban meninggal.

Baca Juga: Prediksi Skor Juventus vs AS Roma, Live Streaming, H2H, Berita Tim, Starting XI: Serie A 2021-2022

“Anak saya cerita, sempat melihat kerudung temannya yang mengambang. Terus terang saya sangat terenyuh, dapat memahami perasaannya. Jadi biar lebih cepat tenang dijemput pulang,” ujarnya.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah