Polres Ciamis Selidiki Meninggalnya 11 Siswa MTS , AKBP Wahyu: Ketika Menyebrang Ada yang Terpeleset

- 16 Oktober 2021, 21:27 WIB
 Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi memberikan keterangan pers kasus tenggelamnya 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung,  di Mapolres Ciamis   Sabtu 16 Oktober 2021
Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi memberikan keterangan pers kasus tenggelamnya 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, di Mapolres Ciamis Sabtu 16 Oktober 2021 /NURHANDOKO WIYOSO/Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Tragedi meninggalnya 11 siswa MTS Harapan Baru Cijantung Ciamis kini sendang diselidiki oleh Polres Ciamis.

Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Addy mengatakan terkait dengan tragedi meninggalnya 11 siswa di Leuwi Ili Sungai Cileueur Ciamis, pihaknya telah memintai keterangan beberapa saksi.

“Kami sudah minta keterangan beberapa saksi. Kami juga melakukan olah tempat kejadian perkara,” kata Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhy, kepada wartawan, di Mapolres Ciamis Sabtu 16 Oktober 2021 sore.

Baca Juga: Resep dan Cara Pembuatan Pisang Bolen, Cocok untuk Cemilan dan Jualan

Dikatakan Kapolres kejadian itu bermula ketika para siswa MTs sedang melakukan kegiatan pramuka menyusur sungai, sekaligus menyingkirkan sampah.

Selanjutnya mereka bersama-sama menyeberang dari barat ke timur, dengan kedalaman air sekira 70 sentimeter.

“Ketika menyeberang ada yang terpeleset, karena batu dasar sungai licin, hingga terjadi saling tarik menarik. Tanpa disadari perlahan hanyut arah selatan yang kedalamnnya hingga dua meter. Mereka terjebak di dekat muara yang dangkal,” tuturnya.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Meninggal Sehari Setelah Divaksin, Komda KIPI Jabar Lakukan Observasi

Dari hasil olah kejadian, petugas tidak menemukan adanya alat penyelamat atau alat bantu untuk menyeberang, semisal tali. Dimungkinkan tidak adanya alat penyelamat karena ada anggapan lokasi penyeberangan dangkal.

“Saya bilang tidak ada, karena belum ditemukan alat keselamatan untuk menyeberang. Ada anggapan dangkal, tetapi batunya memang licin. Awal penyeberangan dari barat ke timur hanya medalaman sekitar 60 – 70 sentimeter,” ungkapnya.

Wahyu yang kerap dipanggil Soni, menegaskan bersikap proporsional dan profesional dalam menangani kasus ini. Seminimal mungkin menimbulkan dampak psikologi bagi semua yang yang berinteraksi dengan korban.

Baca Juga: Tingkatkan Semangat Generasi Muda Menuntut Ilmu, Yonif RK 751 VJS Bagikan Tas dan Alat Tulis

“Kami belum memeriksa pihak sekolah, karena masih dalam kondisi berduka. Kami akan telusuri, kenapa ini terjadi. Mengapa tidak bisa dicegah, karena ada hal yang dapat mencegah. Ini pembelajaran yang baik buat kita semua,” ujarnya.

Lebih lanjut dia berharap, agar setiap kegiatan masyarakat, terlebih saat ini dalam situasi PPKM pandemi Covid-19 berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait.

“Kami tidak mencegah atau menghalangi, akan tetapi tujuannya untuk keselamatan dan kesehatan kita semua,” kata Wahyu.

Seperti diketahui sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, tewas tenggelam di Leuwi Ili, Sungai Cileuer , Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, pada hari Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Penasaran Hasil SKD Berapa? Berikut Cara Mudah Cek Hasil SKD CPNS 2021

Mereka tengah melakukan kegiatan pramuka susur sungai, sekaligus menyingkirkan sampah. Dalam kejadian tersbut tim SAR gabungan, berhasil menyelamatkan dua orang, yakni seorang siswa dan seorang pembina. (Nurhandoko Wiyoso)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah