Kapolres Tasikmalaya Kota Sampaikan Permohonan Maaf Atas Adanya Dugaan Pemukulan

- 7 April 2022, 19:52 WIB
Tangkap layar video saat terjadinya bentrokan antara Mahasiswa dengan petugas dalam aksinya penolakan kenaikan BBM di Kota Tasikmalaya.
Tangkap layar video saat terjadinya bentrokan antara Mahasiswa dengan petugas dalam aksinya penolakan kenaikan BBM di Kota Tasikmalaya. /PRITIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS - Adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dari harga 9000 menjadi 12500 menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan rakyat Indonesia.

Penolakan dan tuntutan penurunan harga BBM jenis Pertamax pun terjadi di Kota Tasikmalaya yang di lakukan puluhan Elmen Mahasiswa.

Mereka menyuarakan melalui aksi protes di Depot PT Pertamina Regional lll Jalan Garuda No 1 Tasikmalaya.

Setelah ada penurunan harga BBM jenis Pertamax Elmen Mahasiswa pun sudah yang ke dua kalinya melakukan aksi.

Bahkan pada masa aksi yang kedua terjadi pecah setelah melakukan pembakaran satu buah ban mobil.

Aksi yang semula tenang berganti menjadi ricuh sebab ke dua belah pihak saling mempertahankan.

Dari masa aksi mempertahankan tidak boleh di padamkan api yang sedang membakar ban.

Dari pihak aparat kepolisian berisi keras untuk memadamkan dengan alasan objek fital Pertamina.

Maka dari aksi orasi yang berubah membakar ban dan di akhiri dengan ricuh spontanitas dari dua belah pihak saling dorong mendorong bahkan terjadi diduga ada pemukulan terhadap beberapa masa aksi.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x