"Jelas dengan adanya zonasi ini saya merasa di zolimi pasalnya tetangga dan juga para pendaftar dari luar kota pun bisa masuk dengan mudah, sementara anak saya sangat susah," ungkap R.
Dalam sambungan telepon R menyebut upaya lain sudah dilakukan dengan berbagai cara.
Baca Juga: Dewan Pers: Kedepankan Empati Dalam Pemberitaan Kasus Penembakan di Rumah Kadiv Propam
"Bahkan ada yang merujuk harus melalui jalur aparat barangkali bisa didengar dan itu jangan cuma cuma, harus ada kesadaran kepada orang yang kita pinta tolong," kata R.
"Jika ada yang nanyain dari pihak sekolah bilang saja sudah ke pihak pelantara ngasihnya," ujarnya.
"Saya bilang emangnya harus ngasih berapa? Kata pihak pelantara ya itu sekilasnya," tambah R.
Baca Juga: Channel Youtube Windah Basudara Kena Hack, Semua Video Hilang
"Soalnya upaya awal sudah saya lakukan kepada pihak SMAN 6 malah menjawabannya Kepala sekolahnya baru pulang dari Yogya dan ada permasalahan di SMAN 4," R dalam percakapan dengan seorang guru yang membantu R.
R menyebut, dengan adanya jalur zonasi ini anak menjadi korban, sementara pemerintah tidak bisa memberikan pasilitas ruang pendidikan malah yang ada juga ditolak.
"Jelas ini dilakukan tidak adil. Apalagi sekarang sudah tidak ada harapan hari Senin sudah mulai masuk sekolah. Saya selaku orangtua sangat kecewa dan merasa ditindas dengan kebijakan zonasi," ujarnya.