PPDB SMA di Kota Tasikmalaya Diduga Menyimpan Konspirasi

- 16 Juli 2022, 12:04 WIB
Siswa SMAN 1 Kota Tasikmalaya/dok.pribadi
Siswa SMAN 1 Kota Tasikmalaya/dok.pribadi /

PRIANGANTIMURNEWS- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022 setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Tasikmalaya diduga menyimpan berbagai konspirasi. 

Hal tersebut diketahui oleh salah satu orangtua bernama (R) setelah mendaftar ke sekolah SMAN 2 dan SMAN 6 Kota Tasikmalaya ditolak.

Kekecewaan pun dirasakan oleh R selaku orangtua dan CIM yang kini terancam putus sekolah, karena R dan CIM sudah melakukan berbagai upaya untuk mendaftar melalui jalur Zonasi ke SMAN 2 dan SMAN 6.

Baca Juga: Akibat Rem Blong, Truk Tronton Seruduk 6 Kendaraan

"Anak saya sudah daftar tahap dua jalur zonasi melalui online, pilihan pertama ke  SMAN 2 dan pilihan ke 2 SMAN 6 namun hasilnya ditolak tidak diterima."ujar, R kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Sabtu 16 Juni 2022.

Alasan daftar ke dua sekolah ini dipandang paling dekat dari rumah, kata R.

"Selain itu ada anak tetangga saya juga sama mendaftar tetapi sudah diterima di SMAN 6, tetapi anak saya tidak ada apa ini?" ungkap R.

Baca Juga: Terdampak Banjir, Kepala BPBD Kabupaten Garut: Tidak Ada Korban Jiwa

"Saya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari keadilan. Namun hasilnya tetap nihil tidak ada hasil," tambahnya.

"Jelas dengan adanya zonasi ini saya merasa di zolimi pasalnya tetangga dan juga para pendaftar dari luar kota pun bisa masuk dengan mudah, sementara anak saya sangat susah," ungkap R.

Dalam sambungan telepon R menyebut upaya lain sudah dilakukan dengan berbagai cara.

Baca Juga: Dewan Pers: Kedepankan Empati Dalam Pemberitaan Kasus Penembakan di Rumah Kadiv Propam

"Bahkan ada yang merujuk harus melalui jalur aparat barangkali bisa didengar dan itu jangan cuma cuma, harus ada kesadaran kepada orang yang kita pinta tolong," kata R. 

"Jika ada yang nanyain dari pihak sekolah bilang saja sudah ke pihak pelantara ngasihnya," ujarnya.

"Saya bilang emangnya harus ngasih berapa? Kata pihak pelantara ya itu sekilasnya," tambah R.

Baca Juga: Channel Youtube Windah Basudara Kena Hack, Semua Video Hilang

"Soalnya upaya awal sudah saya lakukan kepada pihak SMAN 6 malah  menjawabannya Kepala sekolahnya baru pulang dari Yogya dan ada permasalahan di SMAN 4," R dalam percakapan dengan  seorang guru yang membantu R.

R menyebut, dengan adanya jalur zonasi ini anak menjadi korban, sementara pemerintah tidak bisa memberikan pasilitas ruang pendidikan malah yang ada juga ditolak.

"Jelas ini dilakukan tidak adil. Apalagi sekarang sudah tidak ada harapan hari Senin sudah mulai masuk sekolah. Saya selaku orangtua sangat kecewa dan merasa ditindas dengan kebijakan zonasi," ujarnya.

Baca Juga: Robert Lewandowski Segera Diperkenalkan Barcelona, Lini Depan Blaugrana Menyeramkan

Sementara itu melalui saluran telepon Kepala Sekolah Ade Gunawan yang disampaikan oleh panitia PPDB di SMA N 6 menyebut, permasalahan tidak diterima sudah diluar kewenangan karena kami menjalankan perwalgub.

Adapun nantinya persoalan ini akan menjadi bahasan kita dari pihak sekolah.

"Yang mengalami seperti ini banyak bukan hanya satu dua bahkan dari TNI Polisi Militer PM juga ada datang menitipkan," katanya.

"Ini akan menjadi bahan dan menjadi proritas kami untuk dibahas lebih lanjut," kata panitia PPDB SMAN 6 tgl 12 Juli pukul 13.26 wib.

Baca Juga: Lagi-Lagi, Pelecehan Seksual Terjadi di Commuterline

Sementara itu saat dihubungi melalui WhastApp pihak KCD 12 Gholib dipintai keterangan tidak memberikan respon apa pun kepada priangantimurnews.com.

Di waktu yang berbeda Kepala KCD 12 H. Abur dalam saluran WhatsApp nya menyebut, punten (maaf) abdi (saya) nuju (sedang) bedrest di Bandung.

"Coba ke SMAN 6 om, barangkali ada peluang, abdi (saya) ge (juga) bingung nih," ujar H.Abur dengan ungkapan yang singkat dan tidak memberikan solusi apa pun.***

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah