Melihat Kekuatan Tim yang Ada di Grup D Euro 2020

11 Juni 2021, 14:12 WIB
Skuad utama Inggris dalam Euro 2020 /Twitter/@Goal/

PRIANGANTIMURNEWS- Grup D Euro 2020 bisa dibilang merupakan grup yang memiliki kekuatan dan gaya permainan yang beragam.

Inggris, sebagai tuan rumah utama di grup tersebut, mungkin menjadi tim yang memiliki skuad terkuat dan paling seimbang.

Adapun Skotlandia, merupakan tim tim yang telah membuat penampilan Euro pertama mereka dalam 25 tahun silam, akan menjadi tuan rumah bersama dalam pertandingan grup.

Tim Kroasia juga merupakan tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena mereka juga pernah finis sebagai runner-up di Piala Dunia.

Baca Juga: Berita Transfer Liverpool: dari Mencari Pengganti Sadio Mane, hingga Peluang Perginya Xherdan Shaqiri

Sedangkan Republik Ceko, mungkin akan menjadi tim yang disebut-sebut sebagai salah satu kuda hitam di Euro 2020.

Supaya lebih jelas tentang kekuatan masing-masing, mari kita lihat secara rinci kedalaman dari ke-empat tim di Grup D di Euro 2020, dan mari kita analisis bersama - taktik, formasi, dan pemain kunci mereka, dan mari kuta buat prediksi atas ke-empatnya.

1. Skotlandia

Skotlandia kembali ke turnamen Euro setelah mereka menyelesaikan babak penyisihan grup pada tahun 1996.

Euro 2020 mungkin akan menjadi turnamen besar pertama bagi Tartan Army sejak putaran final Piala Dunia 1998.

Baca Juga: Kembali ke Kantor Pegawai Pemerintah AS Diperbolehkan Tanpa Vaksinasi

Skotlandia baru-baru ini lebih sering menggunakan sistem 3-5-2, dengan penggunaan sporadis dari formasi konvensional 4-3-3 juga.

Andrew Robertson dan Kieran Tierney bermain di sisi kiri pertahanan 3 orang dengan dua pivot di lini tengah.

John McGinn memainkan peran sentral di lini tengah dan juga memberikan dukungan untuk permainan sayap sebagai pemain no. 10.

Skotlandia merupaka tim yang sangat bergantung pada pemain seperti Che Adams, McGinn, dan Lyndon Dikes di depan untuk mendapatkan bola kembali dari lawan.

Baca Juga: Sektor Pendidikan Dikenakan Pajak

Billy Gilmour adalah pemain muda Skotlandia yang harus diwaspadai setelah penampilan cameonya untuk Chelsea dan pertandingan internasionalnya baru-baru ini saat melawan Belanda dan Luksemburg menjelang Euro 2020.

Namun, sisi Steve Clarke memiliki ketergantungan yang berlebihan di sisi kiri dan ketergantungan yang berlebihan pada McGinn. Mereka juga tidak memiliki kedalaman di lini tengah dan tidak memiliki pemain berkualitas yang cukup untuk bermain di liga-liga top Eropa.

Skotlandia berhasil mencapai Euro 2020 dengan kemenangan play-off atas Israel dan Serbia, tetapi mereka tidak mungkin melewati babak penyisihan grup jika mereka tidak bisa merubah permainan mereka menjadi lebih baik.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Jumat, 11 Juni 2021, Saksikan Piala Dunia Indonesia vs UEA

2. Republik Ceko

Republik Ceko kemungkinan besar akan menggunakan cara bermain mereka seperti yang telah mereka lakukan pada Euro 2016.

Ceko telah mempertahankan bentuk dasar 4-2-3-1 dalam beberapa tahun terakhir dan memiliki bek sayap yang kuat, dengan Vladimir Coufal bermain di sebelah kanan.

Mereka juga memiliki Tomas Soucek yang merupakan gelandang box-to-box yang cukup dinamis, dan bisa bermain di area yang luas, dan dapat berperan sebagai playmaker konvensional.

Mereka juga memiliki Vladimir Darida, yang merupakan pemain ber-nomor 10 di lini tengah 3 orang, yang dapat membantu dalam permainan sayap bila diperlukan.

Teka-teki Ceko diprediksi akan diselesaikan oleh Patrick Schick yang memiliki postur tinggi, dan memiliki fisik yang patut dicontoh dan bagus dalam duel udara.

Republik Ceko diprediksi akan mengandalkan banyak umpan silang, permainan sayap, dan operan terlambat oleh gelandang ke dalam kotak penalti.

Mereka sangat terampil dan taktis di sepertiga akhir, tetapi runner-up 1996 ini, seperti Skotlandia, diprediksi tidak akan lolos ke sistem gugur Euro 2020.

3. Kroasia

Kroasia diperkirakan akan melaju cukup jauh di Euro 2020, meski mereka telah ada dalam bentuk permainan yang terbilang acuh tak acuh dalam setahun terakhir ini.

Kroasia hanya memenangkan dua dari delapan pertandingan terakhir mereka, yang jauh dari persiapan ideal untuk Euro 2020.

Mereka juga sempat mengalami penurunan performa di semua kompetisi sejak perjalanan gemilang mereka ke final Piala Dunia FIFA 2018.

Kroasia suka bermain dalam formasi berlian konvensional dengan struktur 4-2-3-1 atau 4-3-1-2. Rencana permainan mereka sangat bergantung pada dinamisme lini tengah yang ada di bawah kendali Luka Modric, Mateo Kovacic, dan Marcelo Brozovic.

Ivan Perisic akan menjadi pemain yang bermain melebar dan diharapkan mampu menciptakan ruang di sayap bagi para gelandang untuk menyerang dan membongkar pertahanan lawan.

Andrej Kramaric bisa menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai, karena ia telah menjalani musim Bundesliga yang luar biasa bersama Hoffenheim. Dia juga telah mencetak 20 gol dan bisa menjadi ancaman bagi lawan dengan permainan lini tengahnya.

Kroasia juga merupakan tim yang suka menekan dan menguasai bola dan memukul lawan melalui serangan balik, dengan Luka Modric sebagai pemegang kunci.

Namun, mereka terbilang kekurangan pilihan untuk mencetak gol berkualitas di lini depan, karena terganggu oleh masalah cedera domestik dan juga kurang dalam pertahanan.

Meski demikian, mereka diprediksi akan tetap lolos ke babak knockout Euro 2020.

4. Inggris

Inggris telah bermain dari formasi 3-5-2 sebelumnya di Piala Dunia 2018 ke struktur 4-3-3 menjelang Euro 2020.

Mereka adalah tim dengan kekuatan menyerang yang sangat cair dengan menggunakan full-back mereka bersama-sama untuk membanjiri lini tengah dan menekan pertahanan lawan.

Harry Kane yang telah memenangkan Sepatu Emas, sekali lagi, akan memimpin serangan Three Lions di Euro 2020. Dia juga akan digunakan untuk turun ke lini tengah dan membantu timnya mendapatkan bola kembali.

Hal ini akan membutuhkan pemain lain untuk masuk dan mendukung striker Tottenham Hotspur tersebut.

Mason Mount bisa menjadi pemain yang akan memainkan peran penting sebagai playmaker penghubung dari lini tengah yang defensif, untuk memberi umpan ke tiga pemain depan, dalam peran yang mirip dengan apa yang dia lakukan di Chelsea.

Inggris senang bermain dari lini belakang, membuat Jordan Pickford menjadi favorit di gawang, karena kiper Everton tersebut memiliki kemampuan untuk menemukan posisi yang lebih pas.

Jude Bellingham bisa menjadi salah satu yang harus diwaspadai setelah kampanye Liga Champions UEFA yang mengesankan, terutama melawan Manchester City di perempat final.

Dia memiliki energi, kekuatan, dan kepercayaan diri, yang bisa menjadi sangat penting bagi harapan Inggris untuk memenangkan Grup D dan melaju jauh di Euro 2020.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Sportskeeda

Tags

Terkini

Terpopuler