Persib Menggelar 'Sampurasun' Bersama Viking, Bahas Pengelolaan Stadion dan Penjualan Tiket

6 Juli 2022, 05:00 WIB
  Persib menggelar kegiatan "Sampurasun" bersama Viking Farmasi di Rumah Makan Saung Ciwaru, Soreang /persib.co.id/Amandeep Rohimah/

PRIANGANTIMURNEWS - Persib menggelar kegiatan "Sampurasun" yang bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait manajemen Persib yang dulu dan sekaran.

Kegiatan "Sampurasun" digelar bersama Viking Farmasi di Rumah Makan Saung Ciwaru, Soreang, Kabupaten Bandung, 1 Juli 2022 lalu.

Sampurasun kali ini digelar dengan topik diskusi perihal rencana PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengelola Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan penerapan penjualan tiket pertandingan secara online.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berkunjung ke Pasar Peterongan di Semarang serta Memberi Bantuan

Hadir dalam kegiatan tersebut, mantan pemain Persib era Kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia, Yudi Guntara. Ia berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan Perdana Menteri Viking, Yudi Baduy dan Ketua Viking Farmasi, Kriss Jelly.

Soal pengelolaan Stadion GBLA, Yudi Guntara menyebutnya sebagai langkah awal yang tepat. Menurutnya, dari sebuah stadion, sepak terjang sebuah klub bisa dilihat.

"Sangat positif bagi Persib mengelola stadion yang jadi kebanggaan Kota Bandung, yaitu GBLA. Mudah-mudahan, ini terealisasi dengan baik. Tentunya, manajamen melakukannya akan secara bertahap," kata mantan pemain yang membawa Persib menjuarai Liga Indonesia I 1994-1995 itu.

Baca Juga: Kompolnas Menemukan Kejanggalan, Para Saksi Kasus Subang Berbohong?

Sedangkan Yudi Baduy melihat, langkah pengelolaan Stadion GBLA adalah keharusan. Karena selain untuk menjadi tempat mencurahkan kecintaan kepada klub, stadion juga menjadi tempat menjalin tali silaturahmi antar bobotoh.

"Sudah keharusan, tim sebesar Persib memiliki basecamp sendiri, termasuk kelengkapan training ground-nya. Kami mendukung. Stadion adalah tempat melihat pemain idola di lapangan, mengeluarkan kecintaan dan emosi, juga untuk bertemu dengan saudara kita, nikmat dan indah, sepak bola tanpa suporter adalah siksa," ujarnya.

Bagi Kriss Jelly, pengelolaan Stadion GBLA menjadi hal positif. Apa yang dikatakan Kriss senada dengan Yudi Baduy dan Yudi Gubtara.

Baca Juga: Malaysia Masters 2022, The Daddies Kantongi Tiket Babak 16 Besar Usai Kalahkan Tuan Rumah

"Ini hal bagus. Sebuah progres dari manajemen. Cuma, Bandung berbeda dengan kota lain, ada ciri khasnya. Ajak bobotoh berdiskusi biar enggak ada salah komunikasi, meminimalisir kesalahan dan kejadian yang tak diinginkan. Dengan sinergi, masalah bisa dipecahkan," katanya.

Perihal penerapan penjualan tiket secara online, Yudi Guntara, Yudi Baduy dan Kriss Jelly sama-sama sepakat, hal ini membutuhkan proses dan kerjasama seluruh pihak, termasuk PT PBB dan bobotoh.

"Mungkin mengikuti perkembangan zaman, langkah bagus sekarang ini kita hidup di era digital. Tapi tidak bisa sekaligus memberlakukan itu kepada bobotoh. Harusnya ada langkah sosialisasi dan edukasi karena jujur bobotoh beraneka ragam mulai dari kalangan, daerah dan dasar pendidikan," kata Yudi.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Pelaku Siapa Ditangkap, Saksi Ungkap 3 Bukti Ini

Keanekaragaman tersebut juga yang dilihat oleh Kriss sebagai hal yang bisa menjadi bahan diskusi antara bobotoh dan manajemen Persib.

Menurutnya, cara bobotoh memberikan dukungan terhadap klub pun dilakukan secara beragam.

"Alangkah baiknya ada obrolan dulu dengan bobotoh yang sudah ada sejak dulu, dan terbentuk melalui komunitas, jangan sampai penerapannya 100 persen tapi enggak ada (tiket) buat komunitas. Terus buat apa ada komunitas. Ada yang khusus ingin menonton nyaman seperti VIP ada juga yang di tribun," ujarnya.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Persib.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler