Network
PRIANGANTIMURNEWS - Bagi suporter sepakbola adalah harga diri, sekarang mungkin bisa dikatakan adalah nyawa pun saudara meninggalnya sejumlah penonton saat lengkap menyaksikan pertandingan sepakbola antara Arema melawan Persebaya Surabaya Sangat disayangkan sejumlah suporter Arema sementara bagi pemain itu adalah menyerang.
Jika ditanyakan pada PSSI aja mak mereka akan bercerita tentang kejayaan masa lalu macan asia mitologi dalam dunia sepakbola tanah air padahal kalau dilihat secara berkesinambungan sejarah sepak bola Indonesia sebenarnya lebih banyak dipenuhi kebobrokan dan korupsi.
Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube daftar Populer, sejarah pengaturan skor tanah air yang bibitnya disemai di era Soekarno memasuki era 1950-an ada yang disebut judi Toto atau turnamen Toto bahasa akrab untuk program legalitas taruhan judi bola alasannya untuk mengembangkan dunia olahraga di negara yang baru terbentuk.
Dimana kas negara masih kurang untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas maka butuh dana segar dari karena lain turnamen Toto memang kadang sengaja digelar sebagai pesta bagi penggila judi tanpa disadari budaya pengaturan skor dimulai dari sini.
Sementara disisi lain menggerogoti moral pemain sepanjang pertandingan mencetak gol karena pesanan adalah hal rendah gagal cetak gol lalu diteriaki telah disuap bikin sakit hati.
Maka Tak jarang daerah itu mengambil tendangan penalti bagi pemain adalah momok yang menyeramkan hingga akhirnya skandal Senayan menjelang Asian Games bersatu menjadi awal mula isu mafia pengaturan skor yang berhasil dibuktikan menyeret nama 10 pemain jagoan yang terbukti menerima suap di laga ujicoba.
dan tragisnya adalah pengurus PSSI Bandar tidak pernah selidik yang melakukan penyelidikan pun Koni bukan PSSI ini sekaligus menjadi penanda awal bahwa sejak dulu PSSI sudah mandul.
Baca Juga: JADI HEADLINE NEWS! Publik Eropa Tak Habis Pikir Dengan Kericuhan Arema vs Persebaya
