Network
PRIANGANTIMURNEWS - Buntut tragedi Kanjuruhan meninggalkan sejumlah kisah yang menyayat hati dari keluarga hingga sahabat korban yang meninggal dunia tanpa terkecuali.
Kini dialami oleh Aremania asal Probolinggo dia memilih bertahan selama 12 hari di Stadion Kanjuruhan sejak 3 temannya meninggal dunia.
Aremania asal Probolinggo itu diduga mengalami trauma berat setelah rekannya meninggal dalam tragedi tersebut.
Baca Juga: Luis Milla Bantu Shin Tae Yong Demi Kemajuan Timnas Indonesia! Ferdiansyah Sampai Ungkap Begini!
Aremania itu diketahui bernama Rusdi yang berusia 17 tahun asal Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo.
Identitas ini baru diketahui pengelola Stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi.
Di dalam tas Rusdi ditemukan ijazah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel Krucil Probolinggo.
Baca Juga: Bongkar Habis Terkait Rizky Bilar, Ditahan Hingga Isu Damai Lesti Cabut Laporan, AKP Nurma Tegaskan Hal Ini!
Sejak tragedi Kanjuruhan pecah pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu, Rusdi masih bertahan di kawasan Kanjuruhan. Selama di Kanjuruhan dia masih terlihat memakai atribut Aremania.
Cukup sulit untuk bisa berkomunikasi dengan remaja ini. Rusdi memilih menjauh dari orang-orang yang mendatanginya dan duduk dengan tatapan kosong.
"Kita menemukan di sini dia sudah 11 hari, ini kita sudah menanyai dia dan sering melamun makanya juga susah," kata Awang.
Baca Juga: Bikin Kaget Rival! Latihan Khusus Ala Luis Milla! Gebrakan Baru di Liga 1
Kata salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan Rabu 12 Oktober 2022 selama di Kanjuruhan Rusdi lebih banyak berkeliling dan tidur di sembarang tempat.
Terkadang Rusdi tidur di depan pintu masuk Stadion atau di sekitar patung kepala singa.
Kini Rudi trauma besar, yang dialami Rusdi rupanya mendapat rasa simpati dari pengunjung dan pedagang sekitar tidak sedikit yang mau membantu Rusdi dengan memberikan tempat atau makanan.***
