PSSI Upgrade Filanesia, Kurikulum Sepak Bola Indonesia Akan Libatkan Shin Tae-Yong, Luis Milla, dan Thomas Dol

- 17 Oktober 2022, 12:37 WIB
Shin Tae-Yong, Luis Milla, dan Thomas Doll akan dilibatkan PSSI untuk pengembangan Filanesia November mendatang.
Shin Tae-Yong, Luis Milla, dan Thomas Doll akan dilibatkan PSSI untuk pengembangan Filanesia November mendatang. /Instagram/@indrasjafri_coach/

PRIANGANTIMURNEWS- Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) sudah sejak lama dirumuskan oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Terhitung sejak 2017 awal dan akan memanfaatkan potensi yang besar di dunia sepak bola indonesia.

Filanesia adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim. Kini filosofi tersebut akan di upgrade kembali dan akan melibatkan 3 top pelatih di Indonesia. Shin Tae-Yong, Luis Milla, dan Thomas Doll.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, bahwa Upgrade Filanesa akan dilakukan November mendatang.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Asia U-20 2022-2023 Pada Senin 17 Oktober 2022, Timnas Indonesia Menempati posisi ini

Indra Sjafri mengatakan pengembangan Filanesia tersebut juga dibantu oleh Kemenpora.

"Indonesia sudah punya kurikulum, Filanesia, Alhamdulillah Kemenpora membantu kami untuk mengupgrade (Filanesia) di November," ucap pria berusia 59 tahun tersebut.

"Karena menurut kami, kurikulum adalah hal yang dinamik, yang setiap tahun dievaluasi."

Baca Juga: HEBOH!! Nama Ratu Tisha Muncul Menjadi Calon Ketum PSSI? Ini Faktanya

Dilansir dari YouTube Tommy Desky bahwa ada beberapa alasan PSSI harus segera upgrade Filanesia.

Tommy Desky adalah seorang konten kreator di platform YouTube yang kerap membuat konten seputar sepak bola.

Pada Juni lalu ia bahkan sempat heboh karena membocorkan taktik Timnas Indonesia saat Pra Piala Asia 2022.

Salah satu alasan mengapa PSSI harus upgrade filanesia adalah karena beberapa klub di Liga 1 maupun timnas Junior banyak mengadopsi formasi 3-4-3.

Baca Juga: Cuitan Anies Baswedan Diakhir Jabatan Gubernur DKI Jakarta

Formasi 3-4-3 kerap dipakai Shin Tae-Yong untuk Timnas Senior. Formasi tersebut juga sudah bisa kita lihat oleh Persib Bandung, Persija Jakarta, dan PSM Makassar.

Hal tersebut membuat beberapa klub di kompetisi liga indonesia banyak yang memakai formasi tersebut, pada dasarnya Tommy Desky menyebut bahwa formasi atau karakter sepak bola indonesia adalah 4-3-3.

Namun kehadiran Shin Tae-Yong, Luis Milla, dan Thomas Doll yang memakai formasi tersebut tidak ada salahnya jika PSSI harus segera upgrade kurikulum sepak bola indonesia.

Karena, beberapa klub di kompetisi liga indonesia akan memungkinkan punya rujukan dari segi teknis tentang sepak bola indonesia, sehingga mempunya karakter yang khas.

Baca Juga: Hasil Pertandingan: Real Madrid Hajar Barcelona di El Clasico, Kepa Cetak Rekor Saat Chelsea Sikat Aston Villa

Kalau kita lihat di Barcelona, klub tersebut mempunyai filosofi dan karakter yang kental juga banyak dipahami oleh beberapa pecinta sepakbola.

Barcelona mempunyai ciri khas formasi 4-3-3 dengan setiap membangun serangan dengan membuat format segitiga dan menjadi umpan 1-2 atau disebut tiki-taka.

Karena mempunyai filosofi dan karakter yang khas, suatu ketika, mantan kiper Barcelona ditunjuk menjadi pelatih Barcelona Junior, ia menerapkan formasi 4-4-2 untuk skuadnya.

Baca Juga: Usai Tragedi Kanjuruhan, Liga 1 Dihentikan Sementara, Pemain Persib Bandung Ini Galau, Ini Penyebabnya!

Alhasil, keputusan Valdes tersebut mengecam beberapa orang di lingkungan Barcelona untuk segera merubahnya. Bagaimana tidak, sejak dini di Barcelona sudah biasa memakai 4-3-3 tiki-taka.

Pada akhirnya, tidak berlangsung lama, Victor Valdes dipecat oleh Barcelona.***

Editor: Galih R

Sumber: YouTube Tommy Desky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah