Tujuan Keamanan, Polri Berencana Terapkan Aplikasi Deteksi Kericuhan di Stadion Pasca Tragedi Kanjuruhan

- 2 Februari 2023, 12:40 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. /ANTARA/Ari Bowo Sucipto/

PRIANGANTIMURNEWS- Bertujuan untuk pengamanan, Polri berencana memasang aplikasi untuk mendeteksi kemungkinan adanya kericuhan yang terjadi. Rencananya aplikasi tersebut nantinya akan dipasang di setiap stadion olahraga.

Dikutip priangantimurnews dari PMJ News, "Apabila terjadi insiden dapat mendeteksi. Aplikasi yang tentu perlu kita pelajari dan akan kita manfaatkan untuk kompetisi sepak bola khususnya dalam pengamanan," kata Asops Kapolri Irjen Po. Agung Setya Imam Effendi, saat penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion oleh tim pengajar dari Coventry University Inggris, Rabu 1 Februari 2023.

Menurut Agung, pada simulasi pengamanan SUGBK terdapat sejumlah temuan. Di mana terdapat ancaman terhadap dua objek vital yang berdekatan dengan lokasi pertandingan, seperti gedung DPR, perkantoran pemerintahan dan lainnya.

Baca Juga: Disney Plus Hotstar Resmi Release Black Panther: Wakanda Forever

Agung menambahkan bahwa SUGBK ini terdapat pintu masuk yang cukup banyak yaitu terdapat 94 pintu kecil dan 20 akses jalan raya pada akses stadion. Kendati demikian, pihak pengelola SUGBK belum menjalankan manajemen risiko secara maksimal.

Pihak Polri berencana akan terapkan aplikasi deteksi kericuhan ini di stadion, mengingat pernah terjadi adanya tragedi kerusuhan Kanjuruhan. Dan 126 hari pasca tragedi Kanjuruhan ini ternyata kasus masih terus bergulir. 

Bahkan Aremania melakukan aksi unjuk rasa pada 29 Januari 2023 kemarin sekitar pukul 11.30 WIB di Kantor Arema FC yang berlokasi di Jalan Mayjend Panjaitan Nomor. 42, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dimana aksi tersebut digagas oleh Kelompok Arek Malang Bersikap, dengan aksi yang berakhir ricuh hingga menyebabkan tiga orang terluka dan lokasi mengalami kerusakan.

Baca Juga: Real Madrid vs Valencia di Liga Spanyol: Jadwal, H2H, Preview, Prediksi Skor dan Misi Don Carlo di Laga Ini

Massa menuntut supaya pihak official Arema FC tidak lepas tangan mengenai korban Kanjuruhan yang saat ini masih belum sembuh dari luka-lukanya. Karena pada dasarnya, semua korban telah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik untuk korban yang meninggal maupun korban yang selamat dan mengalami luka-luka. 

Halaman:

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x