Haul Ke 14, Ciganjur Berpesan Aparat Negara dalam Pemilu 2024 Harus Netral

17 Desember 2023, 08:18 WIB
Amanat Ciganjur Soroti Netralitas Aparat Negara dalam Pemilu 2024. /Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN/

PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Indonesia ke 4 Almarhum KH. Abdurrahman Wahid meski sudah wafat, namun jasa beliau untuk Indonesia sangat besar.

Tak heran jika di acara haul ke-14 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melahirkan amanat untuk Pemilu 2024 yang diberi nama Amanat Ciganjur. 

Ciganjur mengacuh pada tempat amanat ini ditandatangani dan dibacakan, yakni di Warungsilah, Ciganjur, Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Aneka Kegiatan Haul dan Temu Alumni di Pondok Pesantren Mathlabussa'adah, Cigalontang, Tasikmalaya

Amanat ini dibacakan lima tokoh, yaitu istri Alm. Gus Dur Hj. Sinta Nuriyah, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Filsuf dan Astronom Karlina Supelli, Rohaniwan Rm. Benny Susatyo, dan Pendeta Gomar Gultom. 

Salah satu poin amanat ini adalah netralitas aparat negara dalam pemilu 2024 mendatang. Penekanan pada netralitas ini tercantum dalam poin ketiga.

“Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil, dan bermartabat," ujar Hj. Sinta Nuriya dan 4 tokoh Sabtu 17 Desember 2023.

Baca Juga: Honor KPPS Naik! KPU RI Gandeng Pemerintah untuk Meningkatkan Semangat Penyelenggara Pemilu 2024

Untuk mencapai tujuan itu, para peserta, penyelenggara, pengawas Pemilu dan masyarakat diminta untuk benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. 

Lebih lanjut, Amanat ini menekankan pentingnya netralitas aparat dan alat negara dalam penyelenggaraan Pemilu. 

“Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya,” demikian bunyi amanat tersebut.  

Baca Juga: UAS: Pemilu Ambil Sejarah Zaman Firaun dan Nabi Musa

Selain isu netralitas, hal lain yang disorot adalah konstitusi sebagai dasar pijak perhelatan Pemilu. “Pemilu 2024 harus menaati konstitusi sebagai pijakan utama.” 

Amanat yang dibacakan sebagai bagian dari rangkaian Haul ke-14 Gus Dur ini dibuat dengan tujuan agar Pemilu diselenggarakan demi mencapai kesejahteraan masyarakat banyak. 

“Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita,"ujarnya.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler