PRIANGANTIMURNEWS- Kongres Luar Biasa yang dilaksanakan di Deli Serdang, Sumatera Utara memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Menuai banyak kontroversi terutama dari ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak keras, karena menurutnya tidak sesuai dengan AD/ART.
Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono pun turun gunung sampai dirinya merasa bersalah telah memberinya jabatan sebagai Panglima TNI di saat masih menjabat Presiden.
Baca Juga: Warga Gunung Nangka Tasikmalaya Menolak Aktivitas Galian C
Tanggapan pun hadir dari mantan Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 Fahri Hamzah.
Dikutip priangantimurnews.com dari unggahan Twitter @fahrihamzah pada Minggu, 7 Maret 2021.
Fahri Hamzah mengibaratkan, Partai Keadilan Sejahtera: AD/ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat, sedangkan Partai Demokrat: AD/ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum.
Baca Juga: 7 Makanan Sehat dan Kaya Nutrisi dari Kacang-Kacangan
"Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum. Saya percaya Kezaliman takkan bertahan lama. Se-pandai-pandai memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga," ucap Fahri Hamzah.