Pasukan Militer Myanmar kian Brutal, Lebih dari 80 Pengunjuk Rasa Tewas saat Aksi Damai Berlangsung

- 15 Maret 2021, 05:56 WIB
Pengunjuk rasa di pinggiran kota Myanmar saat menolong salah satu korban dari kebrutalan Junta Militer
Pengunjuk rasa di pinggiran kota Myanmar saat menolong salah satu korban dari kebrutalan Junta Militer /Twitter/@mizzima/

PRIANGANTIMURNEWS – Demonstran anti-kudeta terus melakukan protes ketika Myanmar mendekati minggu ketujuh di bawah kekuasaan militer dengan sekelompok anggota parlemen bersembunyi mendesak mereka untuk bergerak dengan "tak terkalahkan" untuk mengatasi "momen tergelap" negara tersebut.

Saksi dan media lokal melaporkan bahwa setidaknya dua orang tewas pada hari Minggu ketika pasukan keamanan menembaki para pengunjuk rasa.

Seorang pria muda ditembak dan dibunuh di kota Bago, dekat ibu kota perdagangan, Yangon, kata saksi mata dan media lokal.

Baca Juga: Otoritas Palestina dan Liga Arab Mengutuk Pembukaan Kantor Ceko di Yerusalem)

Kyaw Swar, seorang warga dan pengunjuk rasa dari kota Bago, mengatakan kepada kantor berita dpa bahwa seorang demonstran tewas oleh tembakan dan beberapa lainnya luka-luka.

"Ketegangan meningkat," katanya. Orang-orang tidak akan berhenti memprotes dan pasukan militer mencoba untuk menindak.

Outlet Kachinwaves mengatakan seorang pengunjuk rasa lainnya tewas di kota Hpakant, di daerah pertambangan batu giok di timur laut.

Pada hari Sabtu, empat kematian dilaporkan di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, dua di Pyay, sebuah kota di Myanmar tengah-selatan, dan satu di Twante, pinggiran kota Yangon.

Baca Juga: Petani di Pangandaran Antisipasi Terjadinya Musim Hujan, Dengan Percepat Jadwal Tanam Padi

Rincian ketujuh kematian diposting di beberapa akun media sosial, beberapa disertai dengan foto para korban.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x