Hasil Survei, Elektabilitas Parpol Masih Dipimpin PDI Perjuangan

- 19 Juli 2022, 09:10 WIB
Tabel Survei.
Tabel Survei. /ANTARA NEWS

PRIANGANTIMURNEWS- Elektabilitas partai politik (parpol) di Tanah Air masih dipimpin oleh PDI Perjuangan (PDIP). Hal tersebut dibuktikan dengan hasil survei yang dirilis Skala Survei Indonesia (SSI).

Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim mengatakan elektabilitas Parpol saat ini masih di pimpin PDI Perjuangan dan terus diikuti oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

"Tingkat elektabilitas parpol masih dipimpin oleh PDI Perjuangan yang terus dikuntit oleh Partai Gerindra," kata Abdul Hakim, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin 19 Juli 2022, dikutip dari antaranews.com.

Dalam survei tersebut, kata Halim, PDI Perjuangan unggul dengan perolehan elektabilitas sebesar 18,58 persen, kemudian disusul oleh Partai Gerindra dengan 12,50 persen.

Baca Juga: MEMILUKAN BANJIR GARUT! Viral di Tiktok Seorang Ayah Menangis Tersedu-Sedu Saat Seragam Sekolah Anaknya Rusak

"Selanjutnya ada Partai Golkar dengan elektabilitas 9,83 persen, lalu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 5,92 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,08 persen, dan Partai Demokrat 5,00 persen," tuturnya.

Kemudian, dia melanjutkan, Partai NasDem dengan perolehan elektabilitas 3,08 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar 2,92 persen.

"Sementara, Partai Amanat Nasional (PAN) 1,33 persen, Perindo 0,58 persen, dan Parsindo 0,25 persen," jelasnya.

Sedangkan dengan tingkat elektabilitas yang sama yaitu sebesar 0,08 persen adalah Partai Bulan Bintang (PBB), Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, dan Partai Garuda.

Baca Juga: Pelatih AS Roma Jose Mourinho Pamer Tato Baru, Dedikasikan Atas Kemenangan di Kompetisi Eropa, Ini Gambarnya

"Dalam membangun koalisi, selain pertimbangan terkait dengan calon presiden yang diusung, rujukan untuk terus mempertahankan eksistensi suara partai politik itu juga mempengaruhi," ujarnya.

Dan dua hal tersebut, kata dia, akan menjadi pertimbangan serius bagi parpol-parpol dalam menentukan pasangan koalisi pada Pilpres 2024 mendatang.

"Setiap Parpol pasti sangat berharap, dengan mengusung capres-cawapres akan membawa efek ekor jas dalam perolehan suara untuk mendapatkan kursi di DPR RI," ucap Halim.

Baca Juga: Hot News Kasus Subang, Jika Pernyataan Saksi Ini Benar, Saksi YS dan D Kemungkinan Bakal Jadi Tersangka?

Dengan demikian, dia menambahkan, bahwa pertimbangan parpol akan sangat kalkulatif dalam mencari pasangan koalisi di Pilpres 2024 mendatang.

"Sebagaimana diketahui, untuk bisa kembali mengisi kursi di DPR RI, setiap parpol harus bisa memenuhi persyaratan ambang batas parlemen sebesar 4 persen," tegasnya.

Menurutnya, bilamana salah dalam melangkah dalam membangun koalisi, tentunya akan melahirkan konsekuensi yaitu tetap dapat kursi di DPR RI atau akan terlempar dari pentas persaingan.

"Hal tersebut tentunya akan memiliki konsekuensi tetap berkursi akan terlempar dari pentas persaingan," pungkasnya.

Baca Juga: Jaga Transparansi Penyidikan Kasus Saling Tembak Polisi, Irjen Pol Ferdy Sambo Dinonaktifkan

Survei dari SSI pada tanggal 3 sampai 12 Juli 2022 ini dilakukan terhadap 1.200 responden dengan metode penarikan acak bertingkat (sampling multistage random).

Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x