Petisi Dari Akademisi Boleh, Asal Jangan Ditunggangi dan Mencoreng Demokrasi

- 3 Februari 2024, 20:35 WIB
Maulana Janah ungkap terakait petisi baik untuk mengawal demokrasi, asal jangan menodai demokrasi yang akhirnya menodai demokrasi./facebook/Maulana Janah
Maulana Janah ungkap terakait petisi baik untuk mengawal demokrasi, asal jangan menodai demokrasi yang akhirnya menodai demokrasi./facebook/Maulana Janah /

Baca Juga: Proyek The Mukaab Tuai Kecaman dari Akademisi, Sebut Hendak Kerdilkan Status Ka'bah

"Saya menolak secara pribadi kalau ada pandangan pandangan anarkis keos, tidak boleh ada bahasa keos kita harus berikan pendidikan politik pada masyarakat pemilu harus jalan damai dan berkualitas," kata Maulana. 

Maulana juga menyinggung, proses kepemimpinan Presiden Joko Widodo harus selesai sampai akhir. 

Alasanya, kepemimpinan Joko Widodo merupakan proses legitima yang sah dan definitif. Upaya provokasi untuk mendeligitimasi kepemimpinan nasional harus ditentang.

Baca Juga: Akademisi Indonesia Fiki Satari Menyempatkan Mantau Pencarian Emmeril, Bertolak dari Milan ke Bern

"Persoalan mendeligitimasi kepemimpinan ini kan kurang bagus. Harus selesai presiden Joko Widodo sampai akhir karena hasil legitimasi bangsa ini," kata, Maulana. 

"Ini juga demi stabilisasi ekonomi dan kepercayaan dunia asing," kata Maulana. 

Disisi lain, Masyarakat termasuk akademisi harus fair mengakui jika Joko Widodo berhasil dalam pembangunan Bangsa ini.

Baca Juga: Warga Pangandaran Berpotensi Terasingkan Akibat Urbanisasi Penduduk, Akademisi: Memilih Tinggal di Kota

Persoalan Covid 19 dan guncangan ekonomi global jadi salah satu bukti keberhasilan Presiden Joko Widodo. Bangsa ini bisa melalui Covid 19 dan tantangan ekonomi hingga berhasil melaksanakan proses demokrasi tahun ini.

Halaman:

Editor: Sri Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x