Warga Pangandaran Berpotensi Terasingkan Akibat Urbanisasi Penduduk, Akademisi: Memilih Tinggal di Kota

- 2 April 2021, 11:27 WIB
Ketiga pemudik di daerah yang pulang dari perkotaan
Ketiga pemudik di daerah yang pulang dari perkotaan /@global.bali/

PRIANGANTIMURNEWS- Kekayaan alam di Kabupaten Pangandaran sangat berpotensi terjadinya migrasi, atau dapat diartikan dengan perpindahan penduduk dari suatu tempat.

Warga Pangandaran saat ini justru memilih untuk melakukan urbanisasi dari desa berpindah ke kota.

Kalangan akademisi menyikapi hal tersebut untuk ditanggapi serius saat ini. Apabila hal ini tetap terjadi warga asli penduduk Pangandaran bisa menjadi masyarakat pinggiran dan terasingkan.

Baca Juga: Gawat Nih, Pengguna Narkoba Jabar Paling Tinggi, Kelompok Milenial Paling Rentan

Akademisi asli warga Kabupaten Pangandaran Irpan Ilmi mengatakan bahwa, penomena urbanisasi dan migrasi harus jadi perhatian maysarakat dengan serius agar tidak berdampak buruk di mas yang akan datang.

"Kita harus sudah bersaing sejak saat ini dalam bidang pengembangan usaha rumahan, hanya dengan itu urbanisasi dapat diputus mata rantainya," kata Irpan kepada Priangantimurnews pada Jumat, 2 April 2021.

Lanjutnya kata Irfan, urbanisasi dapat terjadi setiap tahun, akibatnya pribumi asli Pangandaran nantinya sepulang dari kota berpotensi menjadi orang pinggiran. Sedangkan lahan milik orang tuanya dijadikan objek pembangunan.

Baca Juga: Layanan dan Fitur Microsoft 365 Berada Dalam Masalah, Microsoft Gegas Menyelidikinya

"Seluruh stakeholder khususnya masyarakat Pangandaran mesti komitmen bersama untuk menjaga alam baik yang berada dipegunungan, maupun di laut," ucapnya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah