Bank Indonesia dan 5 Kepala Daerah di Priangan Timur Komitmen Dorong GNPIP

2 September 2022, 08:36 WIB
Perwakilan Kepala BI Tasikmalaya Darjana. /PRITIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS - Ditengah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya bersama 5 Kepala Daerah komitmen menjaga GNPIP

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) merupakan komitmen Priangan Timur bersama mengendalikan inflasi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi daerah.

"GNPIP pemulihan ekonomi yang terus berlanjut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,44 persen (yoy) dan Jawa Barat 5,68 persen (yoy) pada triwulan II 2022."kata, Kepala Bank Indonesia Darjana Jumat 2 September 2022.

Baca Juga: Tidak Ikut Main, Tapi Ikut Tanggung Jawab Saat Kekalahan Persib Bandung Atas PSM Makassar, siapa?

Menurut, Darjana, dengan membaiknya perekonomian nasional dan Jawa Barat, kinerja perekonomian yang positif juga ditunjukkan di Priangan Timur.

"Dengan semakin kuatnya sisi permintaan seiring dengan pelonggaran mobilitas penduduk dan momen hari raya Idul Fitri 2022 yang berdampak positif di berbagai sektor terutama
sektor transportasi, hotel, restoran, perdagangan, dan rekreasi.

Menurutnya, selain itu, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada triwulan II 2022 menunjukkan peningkatan menjadi 100,37 dibandingkan triwulan I 2022 sebesar 99,11.

Baca Juga: Mengejutkan!! Inilah Adegan Bharada E, Melakukan Reka Adegan Saat Penembakan Brigadir J

"Momentum pemulihan ekonomi Priangan Timur perlu terus dioptimalkan melalui berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi."ujar, Darjana.

Berbagai indikator perekonomian menunjukkan optimisme bahwa pemulihan ekonomi di Priangan Timur akan terus berlanjut.

Optimalisasi pertumbuhan ekonomi perlu diiringi dengan tingkat inflasi yang terkendali.

Masih berlanjutnya tekanan global turut menyebabkan keterbasan pasokan dan disparitas antar daerah berdampak pada tekanan inflasi di dalam negeri, termasuk Priangan Timur.

Baca Juga: Inilah Bunyi Rekomendasi Komnas HAM, Terkait Enam Personel Polisi Yang Terbukti Menghalangi Proses Hukum

Berdasarkan rilis BPS 1 September Kota Tasikmalaya pada Agustus 2022 mengalami deflasi 0,22 persen (mtm) dan 4,95 persen (ytd).

Komoditas penyumbang deflasi di Kota Tasikmalaya pada Agustus 2022 disebabkan oleh komoditas bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras.

Deflasi yang terjadi pada komoditas hortikultural sejalan dengan mulai memasukinya masa panen di berbagai sentra produksi sehingga pasokan mencukupi permintaan di masyarakat.

"Sedangkan penurunan harga daging ayam ras disebabkan oleh kelebihan pasokan seiring dengan penurunan permintaan masyarakat."ujarnya.

Dalam rangka pengendalian inflasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang optimal, Bank Indonesia mendukung pengendalian inflasi dari sisi penawaran sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rakornas.

Baca Juga: Pendukung Manchester United Puji Diogo Dalot, Usai Kalahkan Leicester City 1-0

Pengendalian Inflasi 2022 (18/8) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah digaungkan oleh Bank Indonesia sejak 10 Agustus 2022.

GNPIP mendorong penguatan dari sisi penawaran sehingga dapat memenuhi sisi permintaan melalui strategi 4K.

4K yakni :
1. Keterjangkauan harga.
2. Ketersediaan pasokan.
3. Kelancaran distribusi.
4. Komunikasi efektif.

GNPIP difokuskan pada berbagai program quickwins dan jangka panjang yaitu operasi pasar, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), fasilitasi distribusi pangan strategis, penguatan informasi dan data pangan.

Selain itu juga penguatan pasokan pangan strategis, peningkatan produktivitas produsen, dan penguatan koordinasi dan komunikasi.

Bank Indonesia Tasikmalaya berkomitmen untuk mendukung pengendalian inflasi pangan melalui berbagai upaya seperti perluasan KAD komoditas pangan strategis dalam rangka pemenuhan permintaan di Priangan
Timur.

Baca Juga: Dikasih Tahu Abang Abang, Ini Resep Rahasia Ayam Crispy Ala KFC yang Bikin Garing dan Gurih Sepanjang Hari

Operasi pasar, program urban farming melalui pemberian bibit cabai kepada masyarakat dan kelompok tani, peningkatan kapasitas produksi melalui fasilitasi alat produksi, dan koordinasi high level dan tingkat teknis dalam rangka penyelarasan tujuan antar stakeholders.

Pada kegiatan 1 September, Bank Indonesia Tasikmalaya, Kepala Daerah se-Priangan Timur, dan pemangku kebijakan telah berkomitmen untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

Tentunya melalui sinergi berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan akan menjaga momentum pemulihan ekonomi daerah khususnya di Priangan Timur.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler