Anak-Anak Mungkin Menjadi Garis Merah Dalam Pertarungan Regulasi Facebook

- 9 Oktober 2021, 18:14 WIB
Orang dalam dengan dokumen perusahaan sendiri menunjukkan bahwa Facebook tahu alatnya berisiko memperburuk gangguan makan anak muda atau pikiran untuk bunuh diri.
Orang dalam dengan dokumen perusahaan sendiri menunjukkan bahwa Facebook tahu alatnya berisiko memperburuk gangguan makan anak muda atau pikiran untuk bunuh diri. /REUTERS/

PRIANGANTIMURNEWS- Skandal besar Facebook sebelumnya hampir tidak mengurangi dominasi globalnya, tetapi para ahli mengatakan Rabu (6 Oktober) bahwa raksasa teknologi itu mungkin telah mencapai garis merah kali ini: bukti bahwa ia tahu anak-anak yang menggunakan aplikasinya berisiko dirugikan.

Sehari setelah kesaksian memberatkan anggota parlemen Amerika Serikat dari pelapor Facebook Frances Haugen, hambatan yang sudah lama ada terhadap peraturan undang-undang yang macet, perlindungan kebebasan berbicara dan kemajuan pesat teknologi masih ada.

Tetapi orang dalam dengan dokumen perusahaan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa Facebook tahu bahwa alatnya berisiko memperburuk gangguan makan orang muda atau pikiran untuk bunuh diri, mungkin telah menjadi titik balik.

Baca Juga: Bareskrim Kerahkan Tim Asistensi Terkait Kasus Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur

"Topik anak-anak yang terpengaruh secara negatif dengan menggunakan Instagram atau aplikasi media sosial lainnya adalah sesuatu yang dapat disetujui oleh Partai Republik dan Demokrat," kata Paul Barrett, wakil direktur Pusat Bisnis dan Hak Asasi Manusia Universitas New York.

Dia mengatakan tingkat kesopanan lintas partai dalam sidang hari Selasa adalah sesuatu yang belum pernah dia lihat selama bertahun-tahun, menunjukkan beberapa dampak dari kekalahan yang diambil Facebook karena kebocoran Haugen.

Dia mengungkap banyak penelitian internal kepada pihak berwenang dan The Wall Street Journal dalam sebuah paparan yang telah memicu salah satu krisis paling serius di jejaring sosial itu.

Baca Juga: Habis Melahirkan Anaknya, Pamor Lesti dan Rizky Billar Menurun, Jeng Nimas: Ada Simbol Kekecewaan

Perusahaan telah bangkit kembali dari skandal lain seperti yang melibatkan Cambridge Analytica, sebuah perusahaan konsultan Inggris yang menggunakan data pribadi jutaan pengguna Facebook untuk menargetkan iklan politik.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah