NASA Sebut Juli 2023 akan Jadi Bulan Paling Panas dalam Kurun Waktu 1000 Tahun

- 22 Juli 2023, 08:35 WIB
  WMO mempublikasi data suhu rata-rata global mencapai 17,03 derajat celcius pada 4 Juli 2023,/Instagram @WMO
WMO mempublikasi data suhu rata-rata global mencapai 17,03 derajat celcius pada 4 Juli 2023,/Instagram @WMO /
PRIANGANTIMURNEWS - NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat sebut Juli akan menjadi bulan paling panas dalam sejarah peradaban manusia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh direktur Institut Studi Luar Angkasa Goddard NASA, Gavin Schmidt.  

Dirinya menyampaikan bahwa para ilmuwan NASA memberikan keterangan melalui analisis data yang telah dikumpulkan bahwa suhu bumi terus mengalami peningkatan.
 
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Diungkap Oleh Ilmuwan NASA, Ini Kesaksiannya!

Peningkatan suhu tersebut memecahkan rekor bulan Juni 2023 yang sebelumnya juga dinobatkan sebagai bulan terpanas dalam sejarah.

"Kami saat ini mengalami hari-hari terpanas di Bumi, namun suhu hanya akan terus meningkat," ungkap Schmidt.

"Telah terjadi peningkatan suhu dari dekade ke dekade, dalam empat dekade terakhir," paparnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa gelombang panas yang terjadi di beberapa wilayah Dunia sama sekali belum pernah terjadi dalam jangka 100 atau bahkan 1000 tahun.
 
Baca Juga: Siap-siap! 3 Januari 2023 NASA Umumkan Ada Hujan Meteor Terbaik, Meteor Quadrantids

"Kita melihat perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia," ujarnya.

"Gelombang panas yang kita lihat di Amerika Serikat (AS), Eropa, China, serta menghancurkan rekor kiri, kanan, dan tengah. Itu bukan hal yang begitu mengejutkan," tambanya.

Alasan mengapa dirinya tidak terlalu terkejut dengan peningkatan suhu panas di Dunia karena tidak terlalu banyak penanganan krisis lingkungan yang serius di Dunia.

Aktivitas manusia dan emisi gas rumah kaca adalah penyebab utama pemanasan dari meningkatnya suhu permukaan global.

"Kita tahu dari ilmu pengetahuan bahwa aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca, secara nyata telah menyebabkan pemanasan yang kita lihat di planet kita," ungkapnya.
 
Baca Juga: NASA Harus Hati-hati, Inilah Dampak Jika Menghancurkan Bulan

Parahnya para ilmuwan NASA mengkonfirmasi dan mengantisipasi jika gelombang panas El Nino Super akan terjadi tahun 2024. Itu artinya tahun tersebut berpotensi akan jauh lebih panas.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa panas yang terjadi di bulan Juli 2023 masih dalam tahap permulaan karena El Nino baru saja muncul.

"Kami melihat suhu permukaan laut kini telah memecahkan rekor, bahkan di luar wilayah tropis, selama berbulan-bulan," paparnya

"Kami mengantisipasi, bahwa hal itu akan terus berlanjut dan alasannya adalah karena kita terus melepas gas rumah kaca ke atmosfer," akhirinya.

Dampak dari peningkatan suhu global tersebut telah menyebabkan beberapa kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah tropis dan kering.

Menyebabkan es laut di Antartika mencair, dan meningkatkan volume air laut di seluruh Dunia.

Panas juga tetap menyebabkan cuaca ekstrim, dan menghasilkan panas terik dan hujan besar disertai petir. Kasus Banjir mematikan Korea Selatan adala salah satunya.

Ini memaksa puluhan juta manusia berjuang melawan gelombang panas yang menyebabkan bencana di seluruh dunia.

Gelombang panas ekstrim juga mempengaruhi kelompok lansia, anak kecil, penderita penyakit kronis dan orang tanpa AC yang dapat menyebabkan kematian.***

Editor: Muh Romli

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x