Tak Banyak Yang Tahu, Gunung Lawu Ternyata Jadi Tempat Favorit Soeharto untuk Bersemedi

22 Mei 2022, 20:08 WIB
Gunung Lawu adalah salah satu tempat favorit Soeharto untuk bersemedi. /

PRIANGANTIMURNEWS- Ritual mistis yang selalu dijalani Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto adalah bersemedi atau bertapa di tempat-tempat keramat atau wangsit. 

Seorang sumber yang pernah mendampingi Soeharto melakukan laku mistis mengungkapkan, Gunung Lawu menjadi tempat favorit Soeharto untuk bersemedi.

Gunung Lawu memang merupakan salah satu pusat kekuatan mistik di Jawa. Selain Lawu,tempat favorit Soeharto bersemedi adalah tempat keramat di Gunung Srandil, Dieng, danau Pacitan, dan sebuah gua di Cilacap.

Baca Juga: Jelang Tanding Chelsea vs Watford: Pradiksi Skor, Head to Head dan Link Streaming Gratis!

Paranormal Permadi, Adjikosoemo, dan sejarawan M.T Arifin membenarkan bahwa tempat-tempat itu merupakan tempat yang sering dipakai Soeharto untuk bersemedi.

Tak hanya bertapa di tempat keramat, Soeharto juga sering melakukan ritual berendam dalam air, atau yang dalam kepercayaan Jawa disebut tapa kungkum. 

Tapa kungkum dilakukan Soeharto sejak muda, bahkan hingga menjabat Presiden. Tempat-tempat yang sering digunakan kungkum Soeharto adalah petilasan Panembahan Senopati di Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri.

Baca Juga: Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum: PPIH Harus Layani Jamaah Haji Dengan Baik

Pelaku kebatinan yang cukup akrab dengan almarhumah, Ibu Tien Soeharto menuturkan, tempat tersebut sering dikunjungi Soeharto sejak muda hingga menjelang menjabat Presiden.

Setelah menjadi Presiden, Soeharto masih sering menjalani ritual itu. Lokasi yang dipilihnya adalah sebuah tempat di Bogor. Tempat itu bukan lagi lokasi terbuka karena sudah didirikan menjadi sebuah rumah.

Rumah tersebut dimiliki oleh Almarhum Sudjono Humardani, salah satu penasehat spiritual Soeharto.

Baca Juga: Viral! Nyawa Pasien Melayang di RSHS, DPRD Bakal Panggil Pihak Rumah Sakit

Tapa kungkum dipercaya tidak hanya berefek secara mistis, namun juga membangun kekuatan fisik agar lebih kuat dan tahan terhadap serangan penyakit.

Seseorang yang rajin melakoninya akan menjadi lebih sehat. Ia akan memiliki kesehatan organ pernafasan yang tangguh, serta tidak mudah lelah meskipun sudah dalam kondisi tua.

Selain laku mistis, putra Sukirah dan Kertorejo itu juga senang mengoleksi pusaka untuk menambah kekuatannya. Salah satu pusaka yang di pinjam Soeharto untuk menambah kekuatannya adalah pusaka andalah Keraton Solo.

Baca Juga: Demi Rebut Medali Perunggu! Shin Tae Yong Pastikan Skuad Timnas Indonesia Tampil Lebih Gacor

Tidak hanya itu, Soeharto juga dipercaya memiliki pendamping yang merupakan salah satu raja perempuan di alam bawah laut. Ia adalah kakak seperguruan Nyai Roro Kidul.

Di samping itu, beberapa kalangan kasepuhan berpendapat bahwa Soeharto itu adalah titisan panembahan Senopati, pendiri Dinasti Mataram. 

Kebetulan, gaya kepemimpinannya selama memerintah Republik Indonesia ini memang hampir sama dengan Panembahan Senopati.

Senopati Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panatagama berpendapat bahwa dalam segala persoalan, raja memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tergambarkan kekuasaan yang sentralistik, tidak terbagi-bagi.

Baca Juga: Kadis LH Targetkan Adipura 2023, Begini Kata Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya

Dan merupakan kebulatan yang tunggal serta tiada yang mampu menandingi (Endi ana surya-surya kembar) artinya mana ada matahari kembar, yang berarti tidak membenarkan adanya kekuasaan lain yang dapat menjadi saingannya. Begitulah halnya dengan Soeharto.

Dari dulu, legitimasi kekuasaan di Jawa dihubungkan dengan mobilitas "mistis" politik yang dialami oleh elite Jawa masa lampau.

Dalam hal ini, Panembahan Senopati merupakan tokoh yang berhasil membuat anyaman mistik dan politik yang keteladanannya memandu alam pikiran Jawa.

Hakikat politik dalam budaya Jawa adalah kekuasaan. Jadi, berpolitik dengan menggunakan mistik pun menjadi upaya meraih kekuasaan.***

Editor: Galih R

Sumber: Buku Jagat Batin 2 Macan Asia

Tags

Terkini

Terpopuler