Setelah menjadi Presiden, Soeharto masih sering menjalani ritual itu. Lokasi yang dipilihnya adalah sebuah tempat di Bogor. Tempat itu bukan lagi lokasi terbuka karena sudah didirikan menjadi sebuah rumah.
Rumah tersebut dimiliki oleh Almarhum Sudjono Humardani, salah satu penasehat spiritual Soeharto.
Baca Juga: Viral! Nyawa Pasien Melayang di RSHS, DPRD Bakal Panggil Pihak Rumah Sakit
Tapa kungkum dipercaya tidak hanya berefek secara mistis, namun juga membangun kekuatan fisik agar lebih kuat dan tahan terhadap serangan penyakit.
Seseorang yang rajin melakoninya akan menjadi lebih sehat. Ia akan memiliki kesehatan organ pernafasan yang tangguh, serta tidak mudah lelah meskipun sudah dalam kondisi tua.
Selain laku mistis, putra Sukirah dan Kertorejo itu juga senang mengoleksi pusaka untuk menambah kekuatannya. Salah satu pusaka yang di pinjam Soeharto untuk menambah kekuatannya adalah pusaka andalah Keraton Solo.
Baca Juga: Demi Rebut Medali Perunggu! Shin Tae Yong Pastikan Skuad Timnas Indonesia Tampil Lebih Gacor
Tidak hanya itu, Soeharto juga dipercaya memiliki pendamping yang merupakan salah satu raja perempuan di alam bawah laut. Ia adalah kakak seperguruan Nyai Roro Kidul.
Di samping itu, beberapa kalangan kasepuhan berpendapat bahwa Soeharto itu adalah titisan panembahan Senopati, pendiri Dinasti Mataram.
Kebetulan, gaya kepemimpinannya selama memerintah Republik Indonesia ini memang hampir sama dengan Panembahan Senopati.