Senopati Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panatagama berpendapat bahwa dalam segala persoalan, raja memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tergambarkan kekuasaan yang sentralistik, tidak terbagi-bagi.
Baca Juga: Kadis LH Targetkan Adipura 2023, Begini Kata Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya
Dan merupakan kebulatan yang tunggal serta tiada yang mampu menandingi (Endi ana surya-surya kembar) artinya mana ada matahari kembar, yang berarti tidak membenarkan adanya kekuasaan lain yang dapat menjadi saingannya. Begitulah halnya dengan Soeharto.
Dari dulu, legitimasi kekuasaan di Jawa dihubungkan dengan mobilitas "mistis" politik yang dialami oleh elite Jawa masa lampau.
Dalam hal ini, Panembahan Senopati merupakan tokoh yang berhasil membuat anyaman mistik dan politik yang keteladanannya memandu alam pikiran Jawa.
Hakikat politik dalam budaya Jawa adalah kekuasaan. Jadi, berpolitik dengan menggunakan mistik pun menjadi upaya meraih kekuasaan.***