Tradisi Nyangku, Mencuci Pusaha Kerajaan Galuh Telah Berumur Ratusan Tahun Tetap Dilestarikan

- 2 November 2021, 17:02 WIB
 Masyarakat dari berbagai daerah sedang menyaksikan Tradisi Nyangku di Nusa Gede di tengah Situ Panjalu atau Situ Lengkong, Kabupaten Ciamis
Masyarakat dari berbagai daerah sedang menyaksikan Tradisi Nyangku di Nusa Gede di tengah Situ Panjalu atau Situ Lengkong, Kabupaten Ciamis / NURHANDOKO WIYOSO/ Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Kabupaten Ciamis memiliki banyak ragam trandisi dan budaya. Salah satunya yakni budaya nyangku.

Tradisi nyangku merupakan tinggalan nenek moyang yang sudah berlangsung ratusan tahun, hingga kini masih tetap dilestarikan.

Senin 1 November 2021 lalu, warga Panjalu Kabupaten Ciamis mengikuti Tradisi Nyangku. Hanya karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, acara penyucian pusaka Kerajaan Galuh, yang biasanya digelar di alun-alun, dipindah di Nusa Gede, di tengah Situ Panjalu.

Baca Juga: Prediksi Skor Real Madrid vs Shakhtar Donetsk, H2H, Berita Tim, Starting XI: Liga Champions UEFA 2021-22

Pemindahan tersebut dimaksudkan untuk membatasi pengunjung. Dalam kondisi normal, tradisi yang digelar setiap Bulan Rabi’ul Awal atau Maulid dan sudah berlangsung turun temurun, selalu diikuti ribuan warga. Mereka tidak hanya datang dari berbagai daerah.

Ritual utama Nyangku adalah mencuci pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora, serta raja- raja Panjalu. Prabu Borosongora merupakan pemimpin yang berjasa dalam menyebarluaskan Islam di Panjalu dan sekitarnya

Sebelum dicuci atau dijamas, pusaka yang disimpan di Museum Bumi Alit. Iring-iringan anak keturunan Kerajaan Panjalu yang membopong pusaka kemudian menuju Situ Panjalu. Selanjutnya naik perahu menuju Nusa Gede.

Baca Juga: Nadia Mustika Rahayu Disentil Keras Oleh D'Wapinz Karena Belum Izin Cover Lagunya

Setelah dikeluarkan dari warangka, pusaka bersihkan dengan jeruk nipis. Air yang digunakan untuk mencuci diambil dari beberapa sumber mata air.

Di antaranya, sumber air Situ Panjalu atau Situ Lengkong, Karantenan wilayah Gunung Sawal, Kapunduhan (Makam Prabu Rahyang Kuning), Kubang Kelong, Cipanjalu, Pasanggrahan, Gunung Bitung, Ciomas dan Bongbang Kancana.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x