Mengapa Orang di Jawa Barat Tidak Berbahasa Jawa dan Menolak Disebut Orang Jawa? Ini Penjelasannya

- 21 Februari 2022, 13:42 WIB
   ilustrasi aksara/tulisan Sunda
ilustrasi aksara/tulisan Sunda /YouTube DNA Motobike /
PRIANGANTIMURNEWS - Masyarakat awam terlebih yang berada di luar pulau Jawa sering merasa heran kenapa orang di Jawa Barat tidak berbahasa Jawa bahkan terkadang menolak disebut orang Jawa.
 
 Padahal sejatinya mereka tinggal dan hidup menetap di pulau Jawa, mengapa bisa demikian. Janggal memang saat hampir seluruh wilayah di pulau Jawa menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa keseharian orang-orang Jawa Barat
justru malah berbahasa Sunda.
 
Dalam ilmu linguistik antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda Sebenarnya masih satu rumpun bahasa melayu-polinesia.
 
 
Meskipun demikian tetap saja dari segi fonologi penuturan dan Sistem penulisan keduanya jelas sangat berbeda alasan kenapa orang-orang Jawa Barat tidak berbahasa Jawa.
 
Kemudian menolak  disebut orang Jawa karena mereka memang bukan orang Jawa. Orang Jawa tinggal di sebagian besar wilayah pulau jawa berasal dari suku Jawa, sedangkan orang-orang di Jawa Barat berasal dari kelompok etnis berbeda.
 
 Suku Sunda sudah sejak lama di wilayah barat Pulau Jawa yang dikenal sebagai Tata part Sunda chompers seorang Penjelajah Portugis dalam catatannya suma oriental pada abad ke-16 menjelaskan bahwa Tatar Pasundan adalah tanah Kesatria dan pelaut pemberani mereka jauh lebih terkenal dibanding para Ksatria atau pelarut dari Jawa.
 
 
Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari YouTube DNA Motobike, menurut Years orang Sunda pada masa itu selalu bersaing dengan orang Jawa begitu pula sebaliknya dalam keseharian tentara orang Jawa dan sudah tidak terlalu akrab dan berteman namun tidak pula permusuhan.
 
Mereka mengurus urusannya masing-masing mereka saling berdagang tapi ketika bertemu di lautan sebagai seorang perompak pihak yang lebih siap akan lebih dulu menyerah.
 
Serangan biasanya terjadi di wilayah perairan Cimanuk, tak peduli betapa erat hubungan atau pertemanan di antara keduanya. Karena memang bukan bagian dari suku Jawa suku Sunda, berbicara dengan bahasanya sendiri.
 
 
Penyebaran bahasa Sunda banyak dipengaruhi oleh peran politik dari kerajaan yang bertahta di Tatar Pasundan.
 
Sebagian wilayah Barat Jawa Tengah khususnya Brebes dan Cilacap menggunakan bahasa Sunda karena dulunya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh.
 
 Masyarakat di dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah juga menggunakan bahasa Sunda hingga abad ke-6 masehi hal ini diketahui dari sumber nama geng yang berasal dari kata dalam bahasa Sunda kuno.
 
 
Dia sering transmigrasi dan imigrasi yang dilakukan etnis Sunda pasca-kemerdekaan membuat penggunaan bahasa Sunda terus menguat hingga luar pulau Jawa.
 
Tidak seperti bahasa Jawa, Bahasa Sunda tidak mengenal tingkat bahasa atau undak-usuk namun setelah Kerajaan Mataram Islam mulai berkuasa di Pulau Jawa bahasa Sunda terutama di wilayah parayangan mulai terpengaruh budaya Jawa.
 
 Tingkatan bahasa mulai dari bahasa halus bahasa Loma atau lancaran dan bahasa kasar.
 
Memang sebagian besar penduduk Jawa Barat dan Banten menggunakan bahasa Sunda dalam kesehariannya.
 
 
Namun ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang menggunakan bahasa Jawa meskipun bahasa Jawa yang digunakan tidak sama dengan yang digunakan di wilayah Jawa Tengah Yogyakarta dan Jawa Timur.
 
Beberapa wilayah tersebut adalah kota Serang Kota Cilegon Kabupaten Indramayu kabupaten kota Cirebon dan sebagian musik ke Pangandaran Kuningan Majalengka serta Subang.***
 
 
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube DNA Motobike


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x