Ternyata Ini Sejarah Hari Jadi Kabupaten Bandung, Awalnya Dikenal dengan Tatar Ukur

- 16 Juli 2022, 18:35 WIB
Gebang masuk Pemerintah Kabupaten Bandung
Gebang masuk Pemerintah Kabupaten Bandung /Tangkap layar Youtube historical study/

PRIANGANTIMURNEWS - Sebelum Kabupaten Bandung berdiri, daerah Bandung dikenal dengan sebutan Tatar ukur.

Menurut Sejarah Tatar ukur adalah daerah Kerajaan Timbanganten dengan ibukota di Tegalluar, Timbanganten sekarang berada di daerah Garut.

Kerajaan itu berada di bawah dominasi kerajaan Sunda Pajajaran.

Baca Juga: Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor Gratis, Benarkah? Simak Informasinya

Sejak pertengahan abad ke-15 Kerajaan Timbanganten diperintahkan secara turun temurun oleh Prabu Pandaan ukur Dipati Agung dan Dipatiukur.

Namun setelah kerajaan Sunda Pajajaran runtuh akibat gerakan pasukan Banten dalam usaha menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat.

Tatar ukur menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sumedang Larang dan penerus Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan Sumedanglarang. didirikan dan diperintahkan pertama kali oleh Prabu Geusan Ulun dengan ibukota di Kutamaya, suatu tempat yang terletak di sebelah Barat Kota Sumedang.

Sekarang wilayah kekuasaan kerajaan itu meliputi daerah yang kemudian disebut Priangan kecuali daerah Galuh yang sekarang bernama Ciamis.

Baca Juga: Pemda DIY Tetapkan Status Siaga Darurat PMK Karena Sudah Lebih dari 7.100 Ternak Terpapar Virus  

Ketika kerajaan Sumedanglarang diperintahkan oleh Raden Aria Suriadiwangsa yaitu Anak Tiri Wisan Ulun dari Ratu Harisbaya.

Sumedang Larang menjadi daerah kekuasaan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung, untuk mengawasi dan menjadikan benteng pertahanan daerah Mataram di sebelah barat dari pasukan Banten dan juga pasukan VOC.

Sultan Agung mengangkat Raden Aria Suriadiwangsa menjadi bupati wedana atau bupati kepala di Priangan dengan gelar Pangeran Rangga Gempol kusumadinata atau yang dikenal dengan sebutan Ranggagempol I.

Baca Juga: Kepala Staf TNI AL Yudo Margono Dapatkan Tanda Jasa dari Singapura

Kemudian pada tahun 1624 Sultan Agung memerintahkan Rangga Gempol I untuk menaklukkan daerah Sampang di Madura.

Oleh karena itu jabatan Bupati wedana diwakilkan kepada adik Rangga GempoI I yaitu Pangeran Dipati Rangga Gede.

Namun tidak lama setelah Pangeran Dipati Rangga Gede menjabat sebagai bupati wedana.

Daerah Sumedang diserang oleh pasukan Banten oleh karena itu sebagian pasukan Sumedang berangkat ke Sampang Madura.

Pangeran Dipati Rangga tidak sempat mengatasi serangan tersebut akibatnya ia menerima sanksi politis dari Sultan Agung.

Baca Juga: Update Transfer Pemain: Robert Lewandowski Sepakati Barcelona, Fans Terkejut 'Kami Sangat Besar'

Kemudian Pangeran Dipati Rangga ditahan di Mataram selanjutnya jabatan Bupati wedana Priangan diserahkan kepada Dipati Ukur.

Namun dengan cara ia harus dapat merebut Batavia dari kekuasaan kompeni.

Kemudian tahun 1628 Sultan Agung memerintahkan Dipatiukur untuk membantu pasukan Mataram menyerang kompeni di Batavia, akan tetapi serangan itu mengalami kegagalan.

Dipatiukur menyadari bahwa sebagai konsekuensi dari kegagalan itu, ia akan mendapat hukuman berat dari raja Mataram.

Oleh karena itu Dipati Ukur beserta para pengikutnya membangkang terhadap Mataram dan tindakan Dipatiukur tersebut dianggap oleh pihak Mataram sebagai pemberontakan terhadap penguasa kerajaan Mataram.

Baca Juga: Inilah Beberapa Lokasi yang Tergenang Banjir di Wilayah Jakarta

Namun demikian berkat bantuan beberapa kepala daerah di Priangan, pihak Mataram akhirnya dapat memadamkan pemberontakan Dipati Ukur.

Menurut sejarah Sumedang Dipatiukur tertangkap di Gunung lumbung atau daerah bandung sekarang pada 1632.

Setelah pemberontakan Dipati Ukur dianggap berakhir.

Sultan Agung menyerahkan kembali jabatan Bupati wedana Priangan kepada Pangeran Dipati Rangga Gede yang telah bebas dari hukumannya.

Baca Juga: Banjir dan Longsor di Garut, Menyebabkan 2.000 Rumah Warga Terdampak

Selanjutnya Sultan Agung mengadakan reorganisasi pemerintahan di Priangan dengan tujuan untuk menstabilisasikan situasi dan kondisi daerah tersebut.

Daerah Priangan diluar Sumedang dan Galuh dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu kabupaten Bandung, kabupaten parakanmuncang, dan kabupaten Sukapura dengan cara mengangkat tiga orang kepala daerah dari Priangan yang dianggap telah berjasa menumpas pemberontakan Dipati Ukur.

Ketiga orang kepala daerah yang dimaksud adalah kiastramanggala unggul jahur Betty diangkat menjadi Mantri Agung atau Bupati Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun,

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Mendoakan Banjir di Garut Segera Surut dan Warga Selamat Semuanya

kemudian ada Tanubaya sebagai bupati parakanmuncang dan ngabehi wirawangsa menjadi Bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung wiradadaha Ketiga orang itu dilantik secara bersamaan berdasarkan piagam Sultan Agung yang dikeluarkan pada hari Sabtu 9 Muharram tahun Alif.

9 Muharram tahun Alif bukan hanya menjadi hari jadi Kabupaten Bandung tetapi sekaligus hari jadi Kabupaten Sukapura dan kabupaten parakanmuncang.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Historical Study


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x