Ramadan Tahun 2021, Aktivitas Belanja Online Diprediksi Meningkat 48 Persen

10 April 2021, 05:35 WIB
Ilustrasi Belanja online meningkap pada bulan Ramadan /pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS - Aktivitas belanja daring saat bulan suci Ramadan 2021 di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan Ramadan di tahun sebelumnya. 

Director Neurosensum Indonesia Grace Oktaviana, mengatakan pembelian secara online atau daring bakal meningkat yang dilakukan oleh konsumen menjelang Ramadan 2021.

 "Berkaca pada Ramadhan 2020 silam yang juga terimbas pandemi, aktivitas dagang-el menjelang Bulan Puasa 2021 kurang lebih sama," tulisnya mengutip survei yang dilakukan Neurosensum seperti dalam keterangan resmi yang diterima Priqngantimurnews.com, seperti diterima IndobaliNews Kamis, 8 April 2021.

Baca Juga: Fadli Zon sebut Pengelolaan TMII untuk Bayar Utang Negara, Moeldoko Tanggapi Tegas

Grace menjelaskan sebanyak 48 persen memilih belanja kebutuhan sehari-hari secara online saat Ramadan 2021, sementara 33 persen konsumen membeli barang-barang selain barang kebutuhan sehari-hari.

Kata dia angka tersebut dipengaruhi oleh kecemasan konsumen untuk berbelanja offline dan memilih untuk tetap di rumah karena pandemi yang belum mereda.

Grace menambahkan kanal belanja online kini menjadi cukup penting bagi keseharian konsumen. Neurosensum Annual Ramadhan Spending Tracker 2021 menyebutkan sebanyak 82 persen konsumen berupaya menemukan barang yang mereka cari, 80 persen melakukan riset produk, 69 persen  mencari diskon, dan 66 persen.

Baca Juga: Tak Nyaman Saat Berhubungan Intim, Perempuan Mendorong Pria Agar Disunat

“Artinya, para pelaku UMKM yang berjualan di online marketplace memiliki peluang dan optimisme cukup tinggi untuk memasarkan produk-produknya ke konsumen, kata Grace.

Online marketplace memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM di Indonesia. Dengan memanfaatkan fitur dan layanan yang disediakan oleh online marketplace, UMKM dapat terus tumbuh dengan lebih baik lagi.

Hal tersebut senada dengan hasil studi kualitatif yang dilakukan NeuroSensum mengenai peran online marketplace dalam membantu UMKM di Indonesia bertahan selama masa pandemi.

Hasil studi menyebut pandemi telah mempengaruhi sistem bisnis UMKM yang harus berpikir dengan cepat bagaimana bertransformasi secara digital.

Baca Juga: Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah Mengeluarkan Dua Kali Awan Panas Guguran Hingga 1,8 Km

Kata dia salah satu transformasi yang berhasil menolong UMKM adalah bergabung dengan online marketplace sehingga dari sisi penjualan bisa bertumbuh, tetapi dengan perubahan yang cepat ini mereka menjumpai tantangan-tantangan lain yang harus segera diselesaikan juga.***

Editor: Muh Romli

Sumber: indobalinews

Tags

Terkini

Terpopuler